Debat Perdana Pilbup Sarmi Berlangsung Seru, 3 Paslon Adu Gagasan Tangani Persoalan Pendidikan

Laporan Tribun-Papua.com, Taniya Sembiring

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA- Debat publik pertama Pilbup Sarmi 2024, yang diikuti tiga pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sarmi yakni paslon nomor urut 1, Dominggus Catue-Jumriati, paslon nomor urut 2, Yanni-Jemmi Esau Maban, dan paslon nomor urut 3, Agus Festus Moar-Mustaga Arnold Muzzakkar.

Ketiga paslon masing-masing memiliki strategi untuk menangani permasalahan pendidikan di Kabupaten Sarmi, yang dinilai belum optimal mulai dari tingkat aksebilitas akibat faktor geografis dan minimnya akses transportasi. 

Baca juga: Debat Publik Calon Bupati Sarmi Digelar di Jayapura, ketua KPU: Biarkan Rakyat Memilih Pemimpinnya

Paslon nomor urut 1 mengatakan, jika mereka erpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Sarmi, mereka sepakat untuk mengeluarkan kebijakan melakukan pelatihan dan meningkatkan kualitas guru dan meningkatkan literasi dan keterampilan masyarakat.

Sedangkan Paslon nomor urut 3 akan mebangun sarana prasarana untuk memudahkan transportasi anak-anak yang berangkat ke sekolah, dan mengoptimalkan pembangunan yang sudah ada.

"Selama 23 tahun ini pembangunan sudah maju di Sarmi, tinggal dipoles saja sehingga memiliki kualitas yang baik untuk transportasi anak-anak ke sekolah," ujar mereka.

Baca juga: 50 Anggota Polisi Amankan Debat Perdana Pilbup Sarmi, Polsek Abepura Klaim Situasi Aman dan Lancar

Ditambahkan paslon nomor urut 1 bahwa, kebijakan yang dilakukan membuat akses transportsi dan menata birokrasi sistem layanan,  juga memenuhi sarana pendidikan dan juga melihat kesejahteraan para guru dan proses belajar sehingga SDM anak-anak di Sarmi di masa yang akan datang semakin berkualitas.

Sementara itu, paslon no urut 2 berpendapat lain bahwa kesejahtraan guru diberikan jaminan berupa tempat tinggl tempat makan dan fasilitas pendukung lain. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Tiga Paslon Bupati-Wabup Sarmi Bakal Hadapi Lima Panelis di Debat Publik Pertama

Menurut paslon nomor urut 2, apabila dibangun  fasilitas prasarana maka akan mendapatkan pendidikan SDM yang terbaik.

Pihaknya juga punya berkomitmen untuk memajukan anak sekolah tidak hanya di tingkat SD-SMA melainkan ke tingkat lebih tinggi untuk menjadi TNI-Polri.

"Kami akan bekerjasama dengan instansi terkait untuk memberikan pelatihan selama 3 bulan sebelum mengikuti tes masuk TNI- Polri, sehingga semua putra putri di Sarmi akan menuju SDM yang emas, unggul dan berkualitas," tegasnya. (*)