Bakti Kominfo
71 BTS BAKTI Dibangun di Kabupaten Jayapura, Cuaca Buruk Jaringan Lambat
Pemerintah pusat menyasar pembagunan tower itu diseluruh wilayah di Indonesia yang berada di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal).
Penulis: Putri Nurjannah Kurita | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Putri Nurjannah Kurita
TRIBUN-PAPUA.COM, SENTANI - Tower Base Transceiver Station (BTS) milik Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mulai dibangun di Kabupaten Jayapura sejak tahun 2022.
Pemerintah pusat menyasar pembagunan tower itu diseluruh wilayah di Indonesia yang berada di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal).
Baca juga: Pemilik Kapal LCT Cita XX Pengangkut BTS Bakti Kominfo Angkat Suara, Muflihuddin Bilang Begini
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Jayapura Gustaf Griapon mengatakan, Kabupaten Jayapura bukan merupakan daerah 3 T tetapi banyak daerah yang tidak dapat mengakses internet (blank spot).
Pihaknya kemudian bekerja sama dengan Bakti Kominfo (sekarang Komdig-red) dan di tahun ini, sudah sekira 71 tower BTS yang berdiri di wilayah itu.
"Awalnya 30 an tower bertambah sampai tahun ini 71 tower tersebar di Wilayah Pembangunan I, Wilayah Pembangunan II, Wilayah Pembangunan III, dan IV," katanya kepada Tribun-Papua.com, di Kampung Wayengsi, Distrik Nimboran, pada Selasa (5/11/2024).
Baca juga: UPDATE Posisi Kapal LCT Cita XX Pengangkut Material BTS Bakti Kominfo Belum Diketahui
Gustaf menyebutkan, tower BTS berfungsi dengan baik tetapi kuotanya terbatas dari 2 sampai 4 megabyte dengan kapasitas pengguna sebanyak 50-100 orang.
Jaringan internet tidak dapat berfungsi jika cuaca buruk karena daya listrik di tower menggunakan solar cell.
"Dengan luas jangakaun hanya sampai 100-500 meter. (Jaringan bagus) tergantung solar sel kalau cuaca bagus jaringan bagus. Solar sel tidak berfungsi jika tidak ada strom," katanya.
Sekertaris Kampung Wayengsi di Distrik Nimboran, Yakop Demonamang mengatakan, jaringan internet di kampungnya cukup bagus.
Baca juga: Kapal Pengangkut Material BTS BAKTI Kominfo Hilang di Perairan Papua, Tim SAR Ungkap Kondisi Terkini
Dari total 65 kepala keluarga dengan 202 jiwa, kebanyakan pengguna intenet dari kalangan pelajar dan mahasiswa.
Sebelum ada tower, warga harus ke kampung lain untuk memakai jaringan internet.
"Masyarakat terbantu dengan jaringan membangun, Tidak perlu ke tempat (kampung) lain. Pada waktu tes CPNS mereka pakai internet di sini," katan Yakop yang juga menjabat sebagai kepala kampung terpilih.
Hibah Tanah
Sekertaris Kampung Wayengsi di Distrik Nimboran, Yakop Demonamang, mengatakan warga menghibahkan tanah untuk pembangunan tower.
Tiang tower berdiri di atas lahan seluas 20x20 meter persegi. Dekat kantor kampung. Yakop juga bekerja sebagai penjaga tower.
"Tanah di kampung diberikan secara sukarela," katanya.

Sementara itu, Kepala Diskominfo Kabupaten Jayapura Gustaf Griapon menjelaskan, pembangunan tower BTS Kominfo tidak ada pembayaran ganti rugi tanah.
Baca juga: Persipura dan Persipal Pertajam Latihan Jelang Duel Penutup Putaran Pertama
Hal itu berbeda dengan tower Telkomsel dan Indosat.
"Kalau dari Telkomsel dan Indosat ada. Sehingga untuk BAKTI kami minta tanah dihibahkan. Telkomsel dan PT Papua Inti Seluler (PIS) kami gelar pelatihan penjualan pulsa. Ada yang jalan dan tidak serius, modalnya dari Telkomsel," katanya.
Kapasitas Internet Lemah
Gustaf mengatakan, kapasitas (bandwith) internet mestinya diperbaiki (upgrade). Dari 71 bangunan tower di Kabupaten Jayapura sering terjadi gangguan apabila cuaca buruk.
Di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, dinasnya harus menyurati Komdigi untuk menaikkan kapasitas jaringan.
Baca juga: Masyarakat Berharap Proyek Bakti Kominfo di Puncak Jaya Dilanjutkan
"Nanti kalau ada mendesak sepeti kunjungan bupati kami surati ke kementrian jadi diupgrade. Kami juga menyurat untuk pilkada agar mendukung kerja KPU, Bawslu
Gustaf menyebut, masalah ini bukan hanya di Kabupaten Jayapura tapi di seluruh Indonesia. " Itu disampaikan saat kami Rakor di Makassar dari semua daerah sampaikan hal itu," ujarnya. (**)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.