Info Jayapura
BKKBN Papua Gandeng Persit Turunkan Angka Stunting, Pemenuhan Gizi Anak Jadi Prioritas
Kepala BKKBN Papua, Sarles Brabar, menyampaikan angka stunting di Papua masih cukup tinggi, yaitu sekitar 28-34 persen.
Penulis: Taniya Sembiring | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com,Taniya Sembiring
TRIBUN PAPUA.COM, JAYAPURA - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Papua bekerja sama dengan Persit Kartika Chandra Kirana Daerah XVII/Cenderawasih untuk mengatasi masalah stunting di Papua.
Kegiatan sosialisasi tentang Bina Keluarga Balita (BKB) digelar di sebuah hotel kawasan Ruko Dok II Kota Jayapura, Rabu (13/11/2024).
Sosialisasi ini bertujuan meningkatkan kapasitas kader BKB, terutama di lingkungan TNI dan Persit.
Kepala BKKBN Papua, Sarles Brabar, menyampaikan angka stunting di Papua masih cukup tinggi, yaitu sekitar 28-34 persen.
Baca juga: Percepat Penurunan Stunting, Pj Bupati Kunker ke Dua Distrik
Oleh karena itu, upaya penurunan angka stunting menjadi prioritas.
"Berarti persoalan angka stunting ini perlu harus kita turunkan lagi untuk mempersiapkan generasi penerus yang berkualitas," ujarnya kepada Tribun-Papua.com.
Salah satu fokus sosialisasi adalah penguatan gizi, khususnya makanan berprotein.
Para kader akan diberikan pengetahuan tentang pentingnya gizi bagi tumbuh kembang anak.
Selanjutnya, para kader tersebut akan memberikan pemahaman kepada masyarakat.
Program "dapur atasi stunting" (DASAT) akan diajarkan kepada para kader.
Program ini bertujuan untuk memberikan panduan kepada orang tua dalam memberikan nutrisi yang tepat bagi anak-anak stunting.
"Metode ini untuk mengajarkan para kader agar bisa melalui program penguatan dapur atasi stanting (dasat) untuk memperkuat bagaimana orangtua asuh anak stunting," kata Sarles.
Baca juga: Pj Gubernur Papua Minta Pemerintah Daerah Manfaatkan Kearifan Lokal untuk Turunkan Angka Stunting
Ketua Persit KCK Daerah XVII/Cenderawasih, Agustin Rudi Purwito, menekankan pentingnya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai kunci keberhasilan pembangunan suatu negara.
Menurutnya, pengembangan SDM harus menjadi prioritas utama dalam agenda pembangunan.
"Dengan pengembangan SDM, suatu negara dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," ucapnya. (*)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.