ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Jayapura

Yayasan Nusantara Sejati Papua Evaluasi Program Tahun 2024 Bersama Pemkab Jayapura

Program Manajer Yayasan Nusantara Sejati Papua, Muammar Karim mengatakan, pertemuan itu dilakukan per enam bulan dengan melibatkan stakeholder

Tribun-Papua.com/ Putri
Program Manajer Yayasan Nusantara Sejati Papua, Muammar Karim saat memberikan arahan dalam monitoring evaluasi Tim Pengarah Pendidikan Kabupaten Jayapura terkait pendampingan literasi baca dan tulis bertempat di salah satu hotel di Sentani, Distrik Sentani 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Putri Nurjannah Kurita

TRIBUN-PAPUA.COM, SENTANI – Yayasan Nusantara Sejati Papua menggelar pertemuan monitoring evaluasi Tim Pengarah Pendidikan Kabupaten Jayapura terkait pendampingan literasi baca dan tulis bertempat di salah satu hotel di Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Kamis (14/11/2024).

Baca juga: Pemkab Jayapura Jaga Hutan dan Masyarakat Adat lewat Surat Keputusan Negara

Program Manajer Yayasan Nusantara Sejati Papua, Muammar Karim mengatakan, pertemuan itu dilakukan per enam bulan dengan melibatkan stakeholder Kabupaten Jayapura yakni Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan dan Perlindungan Anak (DP3A) dan anggota Komisi C DPRD Kabupaten Jayapura.

"Kita undang hari ini hadir ketua DPR. Kita ingin mengevaluasi dan melihat melihat hasil program literasi baca tulis yang sudah berjalan tahun 2024," ujar Karim.

Namun sayangnya, pada pertemuan itu tidak dihadiri oleh perwakilan Dinas Pendidikan.

Program pendampingan literasi dilakukan di daerah itu tahun 2024 menyasar empat sekolah diantaranya SD YPK Wambena, SD YPK Yongsu Spari, SD Inpres Nimbontong, dan SD Inpres Besum.

Baca juga: Pemkab Jayapura Lakukan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Puskesmas Waibhu

Program yang sudah berjalan sejak 2015  mencakup 74 sekolah di Wilayah Pembangunan III dan IV.

Diktakan, dari hasil evaluasi program intervensi yang sudah berjalan yakni pendampingan, guru, pembuatan sudut baca di sekolah, dan masyarakat itu bisa mendorong dan menekan angka buta huruf sebanyak 28 persen dari angka 44 persen.

"Kita lakukan pendampimgan dengan Papan Konsolidasi dan Kampanye Pendidikan, dan pemerintah kita lakukan pendampingan dan koordinasi rutin berkaitan dengan pelaksanaan program," ujarnya.

Baca juga: Pemkab Jayapura Tutup TPS di Doyo Lama Waibhu 

Karim menjelaskan, berdasarkan hasil penilaian (assesement), tantangan umum dari pelaksanaan program yakni masih rendahnya manajemen berbasis sekolah dari kepala sekolah lantaran kurang kontrol pengawas sekolah.

Minimnya akses terhadap bahan bacaan buku yang sesuai usia masih minim bahkan ada sekolah yang tidak ada bahan bacaan sama sekali.

Kemudian, ketidakhadiran guru di sekolah dan di kelas sudah cukup berlangsung lama dan cukup tinggi.

Baca juga: Pemkab Jayapura Wacanakan Pemindahan TPS Doyo Lama ke TPA Waibron

Karim menyebut, keterlibatan pemerintah darah yaitu Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura telah mendanai program ini sejak tahun 2018 sampai 2024 sebesar Rp 400 juta.

"Ada 140 sekolah. Kami targetkan semua sekolah khusus di Wilayah Pembangunan III dan IV bisa mendapat program pendapingan literasi baca tulis," katanya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SD YPK Wambena dari Distrik Depapre, Sepna Yarisetouw mengatakan, sekolahnya mendapatkan pendampingan bagi guru untuk mengelolan kelas, sudut baca, dan perpustakaan sejak 2018.

"Jadi kami didampingi kemudian mandiri tetapi ada monitoring dan evaluasi dari yayasan," katanya.

Baca juga: Festival Bahari Tanah Merah ke-V Resmi Ditutup, Ini Pesan Pemkab Jayapura

Sepna mengatakan, kegiatan di sekolah bisa berjalan dengan didukung kepala sekolah, guru, peran serta masyarakat dan pengawas sekolah untuk mendukung literasi di sekolah. Bahkan saat ini pihaknya sedang mengupayakan literasi digital.

"Peningkatan baik kemajuan bagi kelas, bagus dan menyenangkan sehingga guru dan siswa merasa nyaman belajar. Mereka memberikan kami 9 komponen literasi jadi itu pembelajaran khusus tentang dari awal secara bertahap kami pelajari," katanya.

Baca juga: Bantuan Beras Pemkab Jayapura Akan Dibagikan Bulan Depan kepada 114.569 Kepala Keluarga

Meski demikian, sekolah mengalami kendala seperti guru-guru yang sudah dilatih tetapi dipindahkan oleh dinas ke sekolah lain.

"Akhirnya perlu kerja keras lagi untuk guru yang baru," keluhnya. (*)  

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved