Kualifikasi Piala Dunia 2026
Timnas Indonesia Dihantui Keretakan Jelang Laga Kontra Arab Saudi, Shin Tae-yong Penyebabnya?
Euforia kegembiraan hasil imbang atas dua raksasa, Arab Saudi dan Australia, pada penyisihan Grup C kualifikasi Piala Dunia 2026 berubah total.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Euforia kegembiraan hasil imbang atas dua raksasa, Arab Saudi dan Australia, pada penyisihan Grup C kualifikasi Piala Dunia 2026 berubah menjadi kegalauan bagi timnas Indonesia, dua bulan berlalu.
Kekalahan beruntun, yaitu atas China dan Jepang, menjadi ”tamparan realitas” masih jomplangnya kualitas sepak bola Indonesia dengan negara besar lain, terlepas upaya naturalisasi.
Melewati separuh putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia, Indonesia berada di posisi terbuncit Grup C dengan koleksi tiga poin dari lima laga.
Indonesia, tim dengan peringkat terendah di Grup C (ke-130) dunia, harus melipatgandakan upaya jika ingin lolos ke babak utama Piala Dunia 2026, setidaknya lewat putaran keempat atau playoff. Namun, upaya itu pun tak akan mudah.
Tergabung di grup sulit, Indonesia harus minimal finis keempat di Grup C untuk menjaga asa tampil di Piala Dunia.
Artinya, tim ”Garuda” harus bisa meraih setidaknya dua kemenangan dalam duel atas tiga rival langsung, yaitu China, Bahrain, atau Arab Saudi. Berkaca dari pengalaman kualifikasi sebelum-sebelumnya, sembilan poin adalah raihan minimal untuk bisa finis keempat.
Jika gagal mengalahkan tim-tim itu, kans terbaik Indonesia hanyalah finis kelima alias gagal lolos.
Maka, duel versus Saudi pada Selasa (19/11/2024) pukul 19.00 WIB di Senayan, Jakarta, bak laga ”hidup atau mati” bagi tim Garuda.
Tidak ada pilihan lainnya bagi skuad Indonesia selain menang menghadapi Saudi, tim peringkat ke-59 dunia yang menempati posisi ketiga di Grup C dengan koleksi enam poin.
Celakanya, tantangan sulit itu dihadapi tim Garuda dalam kondisi tak ideal.
Baca juga: Jelang Lawan Arab Saudi, Erick Thohir Minta Shin Tae-yong dan Timnas Indonesia Instropeksi Diri
Selain runtuhnya kepercayaan diri para pemain, menyusul kekalahan dari China dan Jepang, skuad Indonesia dikabarkan dilanda keretakan internal.
Untuk kali pertama, Pelatih Indonesia Shin Tae-yong dalam tekanan besar dan jabatannya digoyang. Pelatih yang dulu dipuja-puji itu kini tengah disoroti dan dikritisi.
Seperti apa keretakan di ruang ganti skuad Indonesia. Apa penyebabnya?
Menurut sumber Kompas di lingkaran PSSI, pertandingan melawan Bahrain menyebabkan keretakan di dalam skuad Garuda.
Seusai pertandingan, sejumlah pemain berusaha mengajak Shin berdiskusi setelah gagal meraih kemenangan akibat gol penyama kedudukan tim tuan rumah di pengujung laga.
Namun, yang terjadi, Shin kurang berkenan dengan situasi itu. Kondisi itu menyebabkan sejumlah pemain menerima konsekuensi dari ego besar Shin yang ingin menunjukkan kekuasaannya tak terbantahkan di ruang ganti tim Indonesia.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.