ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Tangguh LNG

BP dan Mitra Kerja Setujui Proyek Tangguh UCC di Provinsi Papua Barat

Proyek UCC, yang mencakup pengembangan lapangan gas Ubadari, peningkatan perolehan gas (EGR) melalui penangkapan, pemanfaatan

Editor: M Choiruman
ISTIMEWA
PROYEK - BP, mewakili para mitra kontrak kerja sama Tangguh, pada 21 November mengumumkan keputusan investasi akhir atas proyek Tangguh Ubadari, CCUS, dan Compression (UCC) senilai 7 miliar dolar AS.   

TRIBUN-PAPUA.COM, LONDON - BP mewakili para mitra kontrak kerja sama Tangguh, pada 21 November mengumumkan keputusan investasi akhir atas proyek Tangguh Ubadari, CCUS, dan Compression (UCC) senilai 7 miliar dolar AS. 

Proyek ini berpotensi menghasilkan sekitar 3 triliun kaki kubik sumber daya gas tambahan di Indonesia untuk membantu pemenuhan kebutuhan energi Asia yang terus meningkat.

Baca juga: Panen Perdana Kangkung, Tangguh LNG Teluk Bintuni Dorong Keberlanjutan Lewat Kebun Hidroponik

Pengumuman ini disampaikan Murray Auchincloss, Chief Executive Officer bp dalam acara yang dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, di London pada tanggal 21 November. 

Investasi signifikan ini menunjukkan keyakinan bp dan para mitranya terhadap iklim investasi Indonesia serta komitmen untuk memperkuat kegiatan bisnis mereka di tanah air.

Proyek UCC, yang mencakup pengembangan lapangan gas Ubadari, peningkatan perolehan gas (EGR) melalui penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon (CCUS). 

Baca juga: Tangguh LNG Beri Peluang Nyata bagi Pengembangan Karier Tenaga Kerja Lokal di Papua Barat

Selain itu, kompresi di darat, memperluas dan memanfaatkan infrastruktur yang telah ada di fasilitas Tangguh LNG di Provinsi Papua Barat, Indonesia. 

Produksi di lapangan Ubadari diperkirakan akan dimulai pada tahun 2028.

Murray Auchincloss, CEO bp, mengatakan, proyek ini tidak hanya menghasilkan sumber daya gas yang luar biasa, tetapi juga menjadi proyek pertama di Indonesia yang memanfaatkan CCUS untuk memaksimalkan perolehan gas. 

bp telah beroperasi di Indonesia selama lebih dari lima puluh lima tahun, dan hubungan yang erat dengan para mitra memungkinkan kami membawa pengalaman teknis yang mendalam untuk mendukung pengembangan inovatif ini. 

“Kami sangat menghargai kerja sama yang terus- menerus dari Pemerintah Indonesia dan para mitra dan kami berharap dapat terus berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan energi yang terus meningkat di kawasan ini.” terangnya.

Baca juga: BP Goes To Campus 2024 Ajak Puluhan Mahasiswa Uncen Pahami Strategi Industri Hulu Migas

Tangguh CCUS bertujuan menjadi proyek CCUS pertama yang dikembangkan dalam skala besar di Indonesia, dengan potensi untuk melakukan sekuestrasi sekitar 15 juta ton CO2 dari emisi Tangguh pada fase awal.

Proyek UCC ditetapkan sebagai proyek strategis nasional oleh Pemerintah Indonesia dan merupakan kelanjutan dari pengembangan Tangguh, setelah penambahan train LNG ketiga yang mulai beroperasi pada tahun 2023 dan meningkatkan total kapasitas likuifaksi LNG menjadi 11,4 juta ton per tahun.

Baca juga: SKK Migas Gandeng Organiasi Pers Gelar Aksi Donor Darah: Peringati 22 Tahun Kelola Hulu-Migas

Investasi ini memenuhi tingkat pengembalian minimum bp dan sepenuhnya sejalan dengan kerangka finansial bp, mencerminkan fokus bp pada pertambahan nilai dan pengembalian investasi. 

Tangguh berada pada posisi yang strategis untuk mengakses pasar regional bernilai tinggi, dan investasi ini menunjukkan komitmen bp untuk senantiasa memenuhi kebutuhan energi Indonesia dan kawasan sekitarnya.

Sekadar diketahui, Proyek UCC mencakup perpanjangan durasi pasokan gas ke Tangguh LNG melalui pengembangan lapangan Ubadari, dengan potensi mengurangi emisi operasional Tangguh LNG melalui sekuestrasi CO2. 

Baca juga: IPA Convex 2024 Tekankan Ketahanan Energi Jadi Fokus Utama Industri Hulu Migas

Setelah beroperasi, Tangguh EGR/CCUS akan memiliki tiga sumur injeksi, satu platform injeksi lepas pantai, satu pipa CO2 lepas pantai, serta fasilitas darat untuk pemisahan, pengolahan, dan kompresi CO2.

Kemudian, Tangguh senantiasa mendukung pengembangan tenaga kerja lokal, dengan 99 persen tenaga kerja operasionalnya merupakan warga negara Indonesia, termasuk 70 persen di antaranya berasal dari Tanah Papua. 

Tangguh juga berkomitmen untuk mencapai target 85 persen tenaga kerja asal Tanah Papua pada tahun 2029.

Baca juga: HARTA KARUN Migas Ditemukan di Papua: Kini Dilelang!

bp merupakan operator Tangguh LNG, bertindak mewakili para mitra kontrak kerja sama Tangguh. bp mengoperasikan Tangguh dengan partisipasi sebesar 40,22 persen, bersama mitra-mitranya yaitu MI Berau B.V. (16,30 persen).  

Kemudian CNOOC Muturi Limited (13,90 persen), Nippon Oil Exploration (Berau), Ltd. (12,23 persen), KG Berau Petroleum Ltd (8,56 persen), KG Wiriagar Petroleum Ltd (1,44 persen), dan Indonesia Natural Gas Resources Muturi Inc. (7,35 persen).

Baca juga: Pemkab Jayawijaya Gelar Audensi dengan BPH Migas, Sumule Tumbo: Siapkan Lahan Bangun APMS

Rencana pengembangan (plan of development/POD) untuk Proyek Tangguh UCC telah disetujui oleh Pemerintah Indonesia pada Agustus 2021. (*) 

Tentang BP 

Dalam rangka memanfaatkan ketentuan "safe harbor" dari United States Private Securities Litigation Reform Act tahun 1995 (PSLRA), bp memberikan pernyataan peringatan berikut. 

Siaran pers ini berisi sejumlah pernyataan yang mengarah ke masa depan (forward-looking statements), yaitu pernyataan yang berkaitan dengan peristiwa dan keadaan di masa depan, bukan masa lalu. 

Baca juga: Blok Migas Warim Papua Bernilai Rp 37.000 Triliun, Susi Pudjiastuti: Pemerintah Jangan Eksplorasi

Pernyataan ini dapat mencakup satu atau lebih aspek kondisi keuangan, hasil operasional, dan bisnis bp, serta rencana dan tujuan tertentu terkait hal-hal tersebut. (**) 

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved