ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Nasional

Lebih dari 100 Kasus Kriminal Laut Ditangani Polairud, Termasuk Penangkapan Kapal Ilegal dan Narkoba

Menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah perairan Indonesia, Korps Polisi Air dan Udara (Polairud) terus meningkatkan kegiatan penegakan hukum.

Editor: Lidya Salmah
istimewa
Korps Polairud 

 TRIBUN-PAPUA.COM, JAKARTA-   Dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah perairan Indonesia, Korps Polisi Air dan Udara (Polairud) terus meningkatkan kegiatan penegakan hukum.

Kepala Korpolairud Baharkam Polri, Irjen Pol Mohammad Yasin Kosasih, menyampaikan bahwa pihaknya telah berhasil menangani setidaknya 100 kasus tindak pidana di laut sepanjang tahun ini.

Menurutnya, kasus tindak pidana berupa penangkapan kapal asing yang melakukan illegal fishing, pengungkapan penyelundupan narkotika serta barang ilegal. 

“Kita telah menangkap 8 kapal kapal ikan asing berbendera Vietnam di Laut Natuna Utara. Mereka masuk ke wilayah ZEE (zona ekonomi khusus) yang mana di situ tidak boleh mereka masuk,” ucapnya usai perayaan HUT ke-74 Polairud di Korps Polairud Baharkam Polri, Jakarta Utara, Selasa (3/12/2024).

 Baca juga: Sering Terjadi Kasus Tenggelam di Pantai, Sat Polairud Sambangi Warga Pesisir

Tidak hanya soal penangkapan kapal, Yasin juga mengungkap masuknya barang ilegal.

“Tadi dalam sambutan saya ada sekitar empat kasus di Wilayah Kepri. Salah satunya adalah masuknya rokok ilegal,” kata dia.

Kakorpolairud menyebut proses selanjutnya diserahkan ke Bea Cukai.

“Karena itu bukan kewenangan kita, kita tidak bisa menangani langsung tapi kita tetap lakukan pengungkapan dan penegakan hukum untuk proses selanjutnya kita berikan ke Bea Cukai yang punya kewenangan,” tuturnya.

Kemudian penyelundupan narkotika di mana dalam kurun waktu enam bulan ada dua kasus yang masuk dari perbatasan Malaysia di Pulau Nunukan Kalimatan Utara.

Baca juga: Dit Polairud Berikan 360 Makanan Siap Saji Kepada Korban Banjir di Organda Jayapura

Proses pengejaran dilakukan hingga pelaku diamankan setelah terjadi aksi kejar-kejaran menggunakan speedboat.

“Ada dua kasus 2 kasus sebanyak 5 kg, kerjasama internasional itu juga tetap kita lakukan karena kita tidak bisa sendiri 4 bulan yang lalu saya rapat dengan Kepolisian Kerajaan Malaysia khususnya polisi air di Bali,” ungkapnya.

Peningkatan kerjasama internasional akan terus ditingkatkan dipimpin oleh Mabes Pori dengan Malaysia maupun dengan Singapura.

“Kita dengan negara-negara terdekat ini tidak mungkin kita bisa sendiri melakukan khususnya penegakan hukum,” pungkas Irjen Yasin.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved