ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Nasional

Membangun Generasi Emas 2045: Pemerintah Komit Berdayakan Perempuan dan Anak

Inisiatif merupakan langkah strategis pemerintah yang bertujuan mendorong pengarusutamaan gender, memberdayakan perempuan, dan melindungi anak.

Editor: Lidya Salmah
istimewa
Plt. Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Kementerian Komunikasi dan Digital, Molly Prabawati. 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAKARTA-  Pemerintah menegaskan komitmennya dalam menciptakan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan melalui program Ruang Bersama Indonesia.

Inisiatif merupakan langkah strategis pemerintah yang bertujuan mendorong pengarusutamaan gender, memberdayakan perempuan, dan melindungi anak.

Plt. Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Kementerian Komunikasi dan Digital, Molly Prabawati, menegaskan bahwa perempuan dan anak memiliki peran vital dalam mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045.

Baca juga: Ruang Bersama Indonesia, Sapa129, dan Satu Data: Trilogi KPPPA untuk Perempuan dan Ana

Kesetaraan gender disebutnya sebagai salah satu kunci keberhasilan dalam menciptakan masyarakat yang adil, berdaya saing, dan inklusif.

“Dengan memberdayakan perempuan, kita dapat menciptakan generasi emas yang berdaya saing dan mampu membawa kesejahteraan bagi keluarga dan bangsa,” ujarnya dalam dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertema ‘Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya, Menuju Indonesia Emas’, Senin (16/12/2024).

Molly menekankan bahwa peran perempuan tidak hanya terbatas sebagai pilar keluarga, tetapi juga sebagai agen perubahan di masyarakat.

Baca juga: Hari Ibu, TP PKK Papua Tengah Gelar Pasar Murah di Nabire: Warga Senang, Harga Lebih Merakyat

Karena itu, pemerintah berkomitmen memperluas akses perempuan terhadap pendidikan, pekerjaan, dan layanan sosial.

Langkah ini diharapkan dapat mendorong terciptanya kesetaraan gender yang lebih baik dan berkontribusi langsung pada pembangunan bangsa.

Lebih lanjut, Molly turut mengapresiasi data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan adanya tren positif berupa penurunan ketimpangan gender nasional selama lima tahun terakhir.

Selain itu, prevalensi kekerasan terhadap anak juga tercatat mengalami penurunan.

Hal ini menunjukkan bahwa berbagai kebijakan pemerintah, didukung oleh kolaborasi dengan berbagai pihak, telah mulai memberikan hasil yang signifikan.

Namun demikian, Molly tidak menutup mata terhadap berbagai tantangan yang masih dihadapi.

Baca juga: Peringati Hari Ibu, Rumah Aspirasi Sulaeman Hamzah Gelar Lomba dan Pemberian Penghargaan

Ia menyoroti beberapa masalah yang kompleks, seperti kekerasan terhadap perempuan dan anak, kasus bullying, pekerja anak, hingga perempuan atau anak yang menjadi pelaku kejahatan.

“Permasalahan ini sangat kompleks dan membutuhkan penanganan holistik dari berbagai pemangku kepentingan,” jelasnya.

Molly mengatakan, momentum peringatan Hari Ibu ke-96 pada 22 Desember 2024 mendatang menjadi kesempatan penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap peran perempuan dalam pembangunan bangsa.

Sumber: Tribun Papua
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved