ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Sejarah

Jejak Kemanusiaan Komodor Yos Sudarso: Ketika Kepahlawanan Berpadu dengan Welas Asih

Yos Sudarso dikenal sebagai pemimpin yang sangat dekat dengan anak buahnya. Dia juga lebih banyak menyontohkan dibanding memerintah.

Editor: Lidya Salmah
istimewa
Komodor Yos Sudarso 

Sebuah di belakang, sebuah lagi di lambung kanan belakang kapal Indonesia.

Kebetulan sinar bulan terang.

Pada cakrawala tampak bayangan dua kapal.

Yang di belakang dua cerobong asapnya.

Cerobong asap di muka, puncaknya agak melengkung ke belakang.

Tak ayal lagi itu pasti destroyer.

Yang satunya lagi juga jenis destroyer, hanya berukuran lebih kecil, hanya punya satu cerobong asap.

Tanpa terduga, tiba-tiba kedua kapal perang Belanda tersebut menembakkan peluru suar dari meriam kaliber 12 cm.

Disusul oleh nyala flares (cahaya) yang dijatuhkan dua pesawat terbang musuh.

Posisi ketiga kapal torpedo Indonesia menjadi terang benderang.

Seketika itu pasukan Indonesia agak panik, menghadapi serangan mendadak.

Suprapto melihat Komodor Yos terkejut sejenak. Tetapi segera tenang kembali dan menguasai keadaan.

Dia ambil oper pimpinan dari Kapten Wiratno, komandan kapal patroli yang berada sekapal dengan Komodor Yos di KRI Matjan Tutul. Segera dia perintahkan tembakan balasan dan komando, "Kobarkan semangat pertempuran."

Keteladanan, bukan perintah

Tembakan meriam musuh makin dahsyat sambil mendekati kapal-kapal MTB, kelihatan jelas hendak mengepung. Situasi gawat. Ketiga kapal mulai terancam.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved