ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

10 Tahun Tragedi AirAsia QZ8501

Refleksi Sepuluh Tahun Tragedi AirAsia QZ8501 di Selat Karimata, Luka Mendalam di Langit Nusantara

Pesawat yang membawa 162 penumpang dan awak rute Surabaya- Singapura hilang kontak setelah 50 menit lepas landas dari  Bandara Juanda Surabaya.

Editor: Lidya Salmah
istimewa
Bangkai pesawat AirAsia QZ8501. 

Empat menit kemudian, ATC Jakarta memberi izin QZ8501 untuk naik ke ketinggian 34.000 kaki terlebih dahulu, alih-alih langsung menuju 38.000 kaki sesuai yang diminta pilot.

Namun setelah memberikan izin (clearance), awak QZ8501 tidak merespon. ATC Jakarta pun mencoba memanggil QZ8501 berkali-kali, bahkan sampai meminta traffic (pesawat lain) di dekatnya untuk mengontak QZ8501, namun usaha itu sia-sia. QZ8501 hilang kontak, dan kedipan posisinya menghilang dari radar pada pukul 06.18 WIB. 

Menurut rekaman data ADS-B (radar sekunder pesawat), pesawat terdeteksi berada di ketinggian 28.000 kaki dan berada di sebelah tenggara pulau Belitung, di selat Karimata.

Pencarian serpihan dan kotak hitam Pencarian besar-besaran pun dilakukan. Badan SAR Nasional dibantu oleh TNI dan Polri, serta bantuan dari negara-negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura, mencari serpihan badan pesawat yang diperkirakan jatuh di dasar laut.

Pesawat QZ8501 ditemukan pada Selasa (30/12/2014) atau dua hari setelah hilang dari pantauan radar.

Saat itu, tim gabungan menemukan serpihan pesawat AirAisa QZ8501 berikut jenazah penumpang di perairan dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Perangkat black box juga berhasil dideteksi lokasinya, 15 hari setelah QZ8501 hilang dan serpihannya ditemukan di Selat Karimata di Laut Jawa.

Adalah Kapal KN Jadayat yang berhasil menemukan lokasi black box atau kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501 pada Minggu (11/1/2015).

Refleksi dari insiden ini

Tragedi AirAsia QZ8501 menjadi momentum bagi industri penerbangan Indonesia untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap standar keselamatan penerbangan.

Sejumlah perbaikan dan peningkatan telah dilakukan, baik dalam hal regulasi, prosedur operasi, maupun teknologi yang digunakan. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved