YPMAK

Profil Sephia Chrisilla Jangkup Penerima Manfaat Beasiswa YPMAK yang Kini Jadi Dokter

Tribun-Papua.com/istimewa
dr. Sephia Chrisilla Jangkup, penerima manfaat beasiswa YPMAK raih gelar dokter. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marselinus Labu Lela

TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA - Sephia Chrisilla Jangkup perempuan Papua asal Kabupaten Mimika, lahir di Sukabumi, 15 September Tahun 2000 kini sukses menjadi seorang dokter. 

Sephia Chrisilla beragama Kristen Protestan, merupakan anak pertama dari lima bersaudara. Nama ayah Sephia Chrisilla yaitu Oktovian Jangkup, S.Sos dan ibunya bernama Elsye Klarce Rahakbauw, S.Pd.

Sephia Chrisilla Jangkup mulai menempuh pendidikan SD kelas satu sampai tiga di di SD Negeri Cibereum Wetan II Sukabumi dari Tahun 2006 - 2009.

Ia kemudian melanjutkan sekolah dasar kelas empat sampai kelas enam di SD Inpres Kwamki II Tahun  2009 - 2012.

Baca juga: Shin Tae-yong Dipecat, Bagaimana Masa Depan Timnas Indonesia di Tangan Kluivert dan Van Gaal?

Setelah lulus SD dirinya melanjutkan pendidikan di SMP Lokon St. Nikolaus Tomohon, Manado tahun 2012 - 2015, dilanjutkan dengan SMA Lokon St. Nikolaus Tomohon, Manado tahun 2015 - 2018.

Untuk perguruan tinggi, ia berada di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia dari 2018 - 2024. Sarjana kedokteran selama 4 tahun dan koas selama 2 tahun.

Untuk IPK pendidikan sarjana kedokteran ia mendapat predikat 3,31. Sedangkan ⁠untuk IPK profesi dokter di peringkat 3,57.

Baca juga: Badai Pasifik Siapkan Performa Terbaik Untuk Menghantam Pangeran Biru Yang Belum Terkalahkan

Selanjutnya ia berkarir sebagai Stase Kulit di RSU UKI periode 8 Agustus 2022 sampai 10 September 2022 selama 5 minggu.

Stase Saraf di RSUD Bekasi periode 12 September 2022 - 15 Oktober 2022 selama 5 minggu juga ia lakukan.

Sephia Chrisilla Jangkup juga menjadi Stase Anak di RSUD Bekasi periode 17 oktober 2022 sampai 31 Desember 2022 selama 10 minggu.

Kemudian Stase Anestesi di RSUD Bekasi periode 2 Januari 2023 sampai 4 Februari 2023 selama 5 minggu.

Baca juga: ASN di Papua Terancam Dipecat Usai Aniaya Anak Angkat, Gubernur Ramses Bereaksi Keras: Tindak Tegas

Selanjutnya Stase Mata di RSU UKI periode 06 Februari 2023 sampai 11 Maret 2023 selama 5 minggu.

Stase Obgyn di RSUD Bekasi periode 13 Maret 2023 sampai 27 Mei 2023 selama 11 minggu.

Stase Psikiatri di RSKO Cibubur periode 29 Mei 2023 sampai 1 Juli 2023 selama 5 minggu.

Ia menjadi Stase Forensik di RS Polri periode 03 Juli 2023 sampai 5 Agustus 2023 selama 5 minggu.

Stase Ilmu Bedah di RSU UKI periode 7 Agustus 2023 sampai 14 Oktober 2023 selama 10 minggu.

Tak hanya itu, kabarnya Ia Stase Farmasi dan Farmakologi di RSU UKI periode 16 Oktober 2023 sampai 18 November 2023 selama 5 minggu.

Baca juga: Management Walkthrough, Cara Pertamina Memastikan Kehandalan Operasional Fuel Terminal Kaimana

Selanjutnya Stase Ilmu Kesehatan Keluarga di RSU UKI periode 20 November 2023 sampai 23 Desember 2023 selama 5 minggu.

Dilanjutkan dengan Stase Ilmu Kesehatan Masyarakat di RSU UKI Periode 25 Desember 2023 sampai 2 Maret 2024 selama 10 minggu.

Stase Ilmu Radiologi di RSUD Bekasi periode 4 Maret 2024 sampai 6 April 2024 selama 5 minggu.

Ia juga menjadi Stase Ilmu THT di RSU UKI periode 8 April 2024 sampai 11 Mei 2024 selama 5 minggu.

Dan Stase Ilmu Penyakit Dalam di RSU UKI periode 13 Mei 2024 sampai 20 Juli 2024 selama 10 minggu.

Baca juga: Babak Baru Kekerasan terhadap Anak di Jayapura Papua: Polisi Segel Kamar Kos Orangtua Angkat

Dalam cuplikan video dr. Sephia Chrisilla Jangkup mengucapkan terimakasih kepada PT Freeport Indonesia dan Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme Kamoro (YPMAK).

"Terima kasih atas support karena sudah membiayai saya hingga meraih gelar dokter," kata dr. Sephia Chrisilla Jangkup, Rabu (8/1/2025).

Baca juga: Bawaslu Papua BereaksI Keras, Siapkan Keterangan Hadapi 14 Gugatan Pilkada di Mahkamah Konstitusi

Ia mengucapkan terimakasih atas pengurus YPMAK lama, dipimpin Vebian Magal dan selamat atas kepemimpinan baru YPMAK dipimpin oleh Dr. Leonardus Tumuka.

"Kalau tidak ada bantuan dari YPMAK tidak mungkin saya menjadi dokter saat ini," ungkap dr. Sephia Chrisilla Jangkup. (*)