ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Papua Tengah Terkini

Puncak Jaya Mencekam, Konflik Pilkada Pecah: Rumah Dibakar, Seorang Warga Tewas Dibunuh

Akibat konflik ini, rumah warga jadi sasaran. Massa membakar sejumlah unit rumah. Seorang warga bernama Agus Kogoya (25) tewas dibunuh.

Tribun-Papua.com/Istimewa
KONFLIK PUNCAK JAYA- Konflik antarpendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati Puncak Jaya kembali pecah pada Senin (3/3/3035). Seorang warga tewas. sejumlah rumah warga juga dibakar oleh massa.  

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Ketegangan kembali merebak akibat konflik antar pendukung pasangan calon bupati di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah,.

Pada Senin (3/3/2025), bentrok antar kubu pendukung pecah. Mereka saling serang menggunakan alat perang meliputi panah, samurai, parang, dan kertapel.

Akibat konflik ini, rumah warga jadi sasaran. Massa membakar sejumlah unit rumah.

Ironisnya, seorang warga bernama Agus Kogoya (25) tewas dibacok oleh orang tak di kenal saat terjadi konflik.

Korban mengalami luka bacok di bagian tulang belakang sebelah kiri.

Pembacokan terjadi di Kuburan 7, Distrik Pagaleme, Kabupaten Puncak Jaya.

Agus Kogoya berjalan kaki dari kota baru menuju kota lama kemudian OTK mengejar korban mengunakan sepeda motor menuju kuburan 7.

Setelah itu pelaku langsung membacok korban mengunakan sajam berupa parang.

Baca juga: Meki Nawipa Jadi Ketua Asosiasi Kepala Daerah se-Tanah Papua, Apolo Sekretaris: Begini Programnya

Korban terkena bacokan di bagian belakang langsung jatuh terkapar. Sementara kedua pelaku langsung melarikan diri.

Mendengar informasi itu, mobil ambulance RSUD Mulia tiba di lokasi kejadian, selanjutnya korban dievakuasi oleh tim medis.

KONFLIK PILKADA - Konflik antarpendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati Puncak Jaya kembali pecah pada Senin (3/3/3035). Seorang warga tewas.  sejumlah rumah warga juga dibakar oleh massa. 
KONFLIK PILKADA - Konflik antarpendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati Puncak Jaya kembali pecah pada Senin (3/3/3035). Seorang warga tewas. sejumlah rumah warga juga dibakar oleh massa.  (Tribun-Papua.com/Istimewa)

Korban sempat ditangani oleh pihak medis RSUD Mulia, namun dinyatakan meninggal dunia.

Korban meninggal dunia ini merupakan bagian massa dari pendukung pasangan calon nomor urut 2. 

Tidak menutup kemungkinan kisruh bakal terus terjadi jika belum ada keputusan soal hasil Pilkada.

Diketahui dalam sidang terakhir, Mahkamah Konsitusi memutuskan perkara Pilkada Puncak Jaya dilakukan rekapitulasi suara ulang di Jakarta.

Rekapitulasi suara ulang bakal dilakukan di 22 distrik yang berada di Kabupaten Puncak Jaya.

Dipicu gugatan ke MK, Satu Tewas dan 55 Terkena Panah 

Sebelumnya, konflik antar pendukung pasangan calon bupati nomor urut 1 dan 2 di Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah, pecah pada Rabu (5/2/2025).

Konflik tersebut mengakibatkan seorang warga meninggal dunia, dan 55 orang dikabarkan luka-luka akibat terkena anak panah.

Sebanyak 55 korban telah dievakuasi ke RSUD Mulia.

Sementara jenazah korban tewas dari kubu Paslon 01 kabarnya dikremasi atau dibakar.

Informasi dihimpun Tribun-Papua.com, konflik horizontal tersebut buntut informasi yang belum jelas soal keputusan hasil sidang di Mahkamah Konstitusi (MK).

Akibatnya, kondisi perekonomian dan aktifitas masyarakat lumpuh total.

DIALOG DAMAI - Suasana pertemuan Kapolda Papua Tengah Brigjen Alfred Papare dengan masyarakat pendukung paslon yang saling serang di Kabupaten Puncak Jaya, Kamis (6/2/2025). Dok. Humas Polres Puncak Jaya
DIALOG DAMAI - Suasana pertemuan Kapolda Papua Tengah Brigjen Alfred Papare dengan masyarakat pendukung paslon yang saling serang di Kabupaten Puncak Jaya, Kamis (6/2/2025). Dok. Humas Polres Puncak Jaya (Tribun-Papua.com/Istimewa)

Untuk penerbangan hanya dua maskapai masuk di yaitu pesawat Alda PK-DLY dan Nasional Global Aviasi PK-NGA.

Aparat keamanan berupaya meredam konflik dan membubarkan massa untuk menciptakan situasi kondusif.

Tak terima satu di antara pendukung meninggal, massa kubu 01 akhirnya melakukan pembalasan terhadap pendukung 02.

Rumah-rumah warga yang dituding pendukung 02 menjadi sasaran amuk massa.

Mereka diduga melakukan pembakaran rumah di komplek Pemda, tepatnya di belakang kuburan 7 dan depan Pos Maleo.

Enam rumah rumah toko juga ludes terbakar.

Belakangan korban meninggal dunia tidak dibawa ke RSUD karena langsung dilaksanakan acara adat pembakaran jenazah. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved