ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Jayapura

Ricuh di Sentani, Pendeta GKI Filadelfia Minta Semua Pihak Duduk Bersama: Sikapi dengan Bijak

Pendeta Chrisanti mengemukakan, saat penyerangan dilakukan seluruh jemaat sedang bersiap untuk berpose bersama pengantin.

Tribun-Papua.com/Putri Nurjannah Kurita
Pendeta Chrisanti Tetjuari Harun saat diwawancarai di halaman Gereja GKI Filadelfia Asei Nolokla, Sentani Timur, Rabu. Ia meminta masyarakat selesaikan perselisihan dengan bijaksana dan baik. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Putri Nurjannah Kurita

TRIBUN-PAPUA.COM, SENTANI - Pagi tadi sekitar pukul 10.00 WIT Gereja GKI Filadelfia Asei Nolokla diserang oleh sekitar delapan orang pemuda membawa panah dan jubi ke dalam bangunan gereja.

Saat itu, jemaat baru saja selesai prosesi ibadah pemberkatan pasangan yang menikah.

Demikian disampaikan Pendeta Chrisanti Tetjuari Harun GKI Filadelfia Asei Nolokla kepada Tribun-Papua.com, Rabu (2/4/2025).

Pendeta Chrisanti mengemukakan, saat penyerangan dilakukan seluruh jemaat sedang bersiap untuk berpose bersama pengantin.

"Mereka datang dengan panah dan jubi masuk ke dalam gereja kekacauan hal yang seharusnya tidak terjadi," katanya.

Anggota majelis kemudian mengarahkan dan berhasil mengeluarkan delapan mereka dari dalam gereja sehingga keadan kondusif.

Akibat penyerangan itu, dua orang jemaat mengalami luka-luka serta salah satunya dilarikan ke RSUD Yowari di Doyo Lama.

Baca juga: Kawasan Stadion Lukas Enembe Papua Mencekam, Massa Hajar Seorang Pemuda: Polisi Letuskan Senjata

Pendeta Chrisanti menjelaskan, awal konflik ini terjadi ketika seseorang yang diketahui tidak dalam kondisi sehat secara jasmani duduk di atas motor seorang warga jemaat.

Warga jemaat ini kemudian meminta orang tersebut meninggalkan motornya.

"Dalam kondisi ini bukan motornya yang punya motor sedikit terganggu sehingga meminta meninggalkan motor itu, sehingga dari sini ada banyak terjemahan yang berbeda, karena dia lari akibatkan kekerasan secara fisik oleh orang yang ada disekitar gereja," katanya.

Orang tersebut mendapat pukulan dan berdarah.

"Awal itulah yang memicu keadaan hari ini," katanya.

Pendeta Chrisanti berharap peristiwa ini bisa diselesaikan secara baiik.

Seluruh pihak harus duduk bersama baik gereja, pemerintah kampung, kepolisian, adat, hingga pemerintah di Gunung Merah turun untuk menyelesaikan masalah ini.

AMUKAN MASSA SENTANI: Personel kepolisian dan TNI mengamankan seorang pria yang menjadi amukan massa di Sentani, Rabu, (2/4/2025). Peristiwa ini diduga dipicu oleh rencana pencurian sepeda motor yang terjadi beberapa hari sebelumnya.
AMUKAN MASSA SENTANI: Personel kepolisian dan TNI mengamankan seorang pria yang menjadi amukan massa di Sentani, Rabu, (2/4/2025). Peristiwa ini diduga dipicu oleh rencana pencurian sepeda motor yang terjadi beberapa hari sebelumnya. (Tribun-Papua.com/Putri Nurjannah Kurita)
Halaman
12
Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved