Info Papua Pegunungan
Anggota DPR Arif Uopdana Dorong Pertamina Segera Bangun Terminal BBM dan DPPU di Papua Pegunungan
Satu faktor tingginya harga BBM di Provinsi Papua Pegunungan ialah belum adanya Terminal Fuel (TF) atau Terminal BBM dan DPPU untuk pengisian avtur .
Anggota DPR RI Arif Uopdana Dorong Pertamina Segera Bangun Terminal BBM dan DPPU di Papua Pegunungan
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Anggota Komisi XII DPR RI dari daerah pemilihan Provinsi Papua Pegunungan, Arif Riyanto Uopdana, mendorong PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku untuk segera membangun Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) dan Terminal Fuel (TF) atau Terminal BBM di provinsi tersebut.
Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan energi yang mendesak di wilayah Papua Pegunungan.
Dorongan ini disampaikan Arif Uopdana setelah bertemu dengan pihak Pertamina Patra Niaga Wilayah Papua Maluku di Jayapura, Papua, Selasa (8/4/2025).
Dalam pertemuan yang juga dihadiri Wakil Bupati Pegunungan Bintang, Arnold Nam, Arif menyoroti pentingnya rantai pasokan energi, infrastruktur energi, serta alokasi BBM jenis Pertalite, Solar, dan Minyak Tanah di Papua Pegunungan.
“Pertamina adalah salah satu mitra kami di Komisi XII. Kebetulan Dapil saya adalah Papua Pegunungan, sehingga saya datang bersilaturahmi dengan mitra di Dapil,” kata Arif kepada media di Jayapura, Selasa petang.
Baca juga: Mafia BBM Bersubsidi di Merauke Dibongkar, Polisi Sita 10.000 Liter Solar dan Tangkap 4 Tersangka
Ia menekankan perlunya perhatian segera dari Pertamina terkait isu-isu energi di Papua Pegunungan demi kesejahteraan masyarakat setempat.
“Kami juga berdiskusi sejumlah hal menyangkut Supply Chain Energy (Rantai Pasokan Energi—Red) di Tanah Papua, secara khusus untuk Papua Pegunungan,” ujar politisi muda PDI Perjuangan ini.
Menurut Arif, salah satu faktor tingginya harga BBM di Provinsi Papua Pegunungan ialah belum adanya Terminal Fuel (TF) atau Terminal BBM dan DPPU untuk pengisian avtur pesawat di wilayah itu.
“Sementara mayoritas masyarakat di wilayah Papua Pegunungan hanya mengandalkan transportasi udara untuk pergerakan orang dan barang. Sehingga saya mendorong Pertamina untuk melakukan studi kelayakan dan segera membangun DPPU dan Terminal Fuel di Papua Pegunungan,” kata Arif.
Arif mengakui, kondisi geografis di Provinsi Papua Pegunungan sangat sulit dengan infrastuktur jalan yang masih terbatas.
Hal ini tentu merupakan tantangan untuk rantai pasokan energi di Papua Pegunungan.
Baca juga: Pertalite Disulap Jadi Pertamax, 4 Bos Pertamina Tersangka Korupsi BBM: Kerugian Negara 193,7 M
Tetapi gebrakan harus dilakukan agar konsumen BBM di wilayah itu bisa merasakan harga yang wajar.
“Dalam kesempatan ini, kami juga membahas mengenai BBM satu harga di Papua Pegunungan yang masih belum optimal dan kuota Minyak Tanah di Papua yang turun. Sehingga saya akan mendorong BPH Migas selaku Badan Pengawas dan badan yang mengurus kuota alokasi Minyak Tanah untuk memberikan perhatian terkait bagaimana pelaksanaan program BBM satu harga di Papua Pegunungan dan kuota minyak Tanah di Papua,” tutur Arif.
Untuk diketahui, Arif Riyanto Uopdana adalah politisi muda PDI Perjuangan berdarah Pegunungan Bintang.
Ia dilantik menjadi Anggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Papua Pegunungan pada 1 Oktober 2024 lalu dan duduk di Komisi XII yang membidangi energi, sumber daya mineral (ESDM), lingkungan hidup, dan investasi. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.