ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Aksi Massa di Timika

Kantornya Digeruduk Massa soal Layanan Penerbangan, Kadis Perhubungan Mimika Bilang Begini

Meski dijelaskan, massa tetap menuntut pertanggungjawaban dan juga meminta Bupati Mimika datang langsung menemui mereka.

Tribun-Papua.com/Marselinus Labu Lela
UNJUK RASA - Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Mimika, Jania Basir saat menemui massa di Halaman Kantor Dinas Perhubungan, Selasa (29/4/2025). 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marselinus Labu Lela 

TRIBUN-PAPUA.COM, MIMIKA- Ratusan massa tergabung dalam Tim Peduli Pelayanan Penerbangan Subsidi Kabupaten Mimika geruduk kantor Dinas Perhubungan Mimika, di Jalan Baru, Mimika Papua Tengah, Selasa (29/4/2025). 

Penanggungjawab aksi tersebut yakni Sekretaris, Jeki Uamang, Koordinator, Eli Dolame, Ketua Tim Peduli Pelayanan Penerbangan Subsidi Kabupaten Mimika, Esau Dolame.

Kedatangan massa ini menuntut Pemda Mimika stop stigma daerah pedalaman empat distrik mejadi zona merah sehingga tidak ada layanan penerbangan.

Massa juga meminta Dishub Mimika segera membuka akses pelayanan transportasi udara subsidi.

Mereka juga meminta penyelesaian pembagunan bandara di Distrik Hoya, Alama serta memverifikasi registrasi lapangan terbang yang sudah dibangun di Distrik Jila.

Baca juga: Massa Ancam Tutup Kantor Dinas Perhubungan dan UPBU Mimika Bila Penerbangan Tidak Dibuka  

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Mimika, Jania Basir saat menemui pendemo mengatakan, tahun 2024 subsidi penerbangan perintis masih berada di bawah APBN melalu kantor UPBU Mozes Kilangin.

"Memang tahun 2024 subsidi penerbangan perintis tidak berjalan. Kami sudah koordinasi dengan UPBU karena tidak ada operator mau ikut pelelangan subsidi penerbangan perintis," kata Jania Basir.

UNJUK RASA - Sekelompok massa menggeruduk kantor Dinas Perhubungan Mimika, di Jalan Baru, Mimika Papua Tengah, Selasa (29/4/2025).
UNJUK RASA - Sekelompok massa menggeruduk kantor Dinas Perhubungan Mimika, di Jalan Baru, Mimika Papua Tengah, Selasa (29/4/2025). (Tribun-Papua.com/Marselinus Labu Lela)

Jania mengatakan, pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan UPBU kenapa penerbangan tidak jalan.

"Ini akhirnya anggaran dari APBN subsidi dipotong oleh pusat. Kami berupaya menggunakan APBD Mimika dan tahun sudah dianggarkan," jelasnya.

Meski dijelaskan, massa tetap menuntut pertanggungjawaban dan juga meminta Bupati Mimika datang langsung menemui mereka.

Jania mengatakan, Dishub Mimika telah berusaha menjalankan penerbangan perintis dengan menggelontorkan anggaran tahun 2025 senilai Rp 25 miliar.

"Memang faktanya operator tidak ada yang mau. Masyarakat sudah datang ke kantor untuk melakukan koordinasi tetapi semua ini terhambat," ungkapnya. 

Lanjutnya, operator maskapai jenis pilatus seperti Susi Air juga Jania mengaku sudah menghubungi mereka melayani subsidi.

Baca juga: BREAKING NEWS: Massa Geruduk Kantor Perhubungan Mimika, Minta Penerbangan Dibuka ke Wilayah Gunung

"Susi Air juga sudah dikasih tahu tetapi mereka tidak bersedia dengan alasan keamanan. Kami tidak klaim daerah itu zona merah tetapi operator yang belum mau," katanya.

Ia menambahkan, operator memilih dengan carteran karena jauh lebih mahal sehingga berdampak pada masyarakat.

"Memang subsidi penerbangan perintis kita diatur oleh pusat. Kami harus patokan dengan pemerintah pusat," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved