ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

kemiskinan ekstrim

Nancy Raweyai: Perlu Ada Lapangan Pekerjaan Untuk Menekan Angka Kemiskinan Ekstrim di Mimika

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan angka kemiskinan ekstrim di kabupaten ini sebesar 5,37 persen, dan yang miskin 14,18 persen dari jumlah p

Tribun-Papua.com/istimewa
KEMISKINAN EKSTRIM MIMIKA : Anggota DPR Provinsi Papua Tengah, Nancy Natalia Raweyai pada satu kesempatan. Ia mengatakan solusi penanganan angka kemiskinan di Kabupaten Mimika, harus dilakukan penambahan lapangan kerja untuk OAP. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Calvin Louis Erari

TRIBUN-PAPUA.COM, NABIRE - Angka kemiskinan menjadi isu hangat di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah. Pasalnya, kabupaten ini dikenal sebagai daerah dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah  (APBD) yang besar, namun masih ada warga miskin bahkan miskin ekstrim.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan angka kemiskinan ekstrim di kabupaten ini sebesar 5,37 persen, dan yang miskin 14,18 persen dari jumlah penduduk 318.679 jiwa. 

Baca juga: 20 Napi Lapas Nabire Kabur Melalui Pintu Masuk Dengan Menerobos Sejumlah Petugas

Menyikapi hal tersebut, Anggota DPR Provinsi Papua Tengah, Nancy Natalia Raweyai mengatakan untuk menurunkan angka tersebut, harus melakukan pendataan dengan baik, agar kategorinya bisa diketahui secara jelas.

"Karena ketika saya lihat di lapangan, masih ditemukan banyak masyarakat yang hidup tidak layak, dan memprihatinkan," kata Nancy kepada Tribun-Papua.com. di Nabire, Senin, (2/6/2025).

Baca juga: Presdir PTFI Tony Wenas Jadi Pembicara Seminar Nasional dan Penanaman Mangrove di ULM Banjarmasin

Politisi Partai NasDem itu mengatakan kondisi ini terjadi akibat kurangnya ruang bagi sumber daya manusia Orang Asli Papua (OAP), untuk meningkatkan skill agar mereka dapat mencapai taraf hidup yang layak.

Kemudian, untuk konteks Papua, perlu dilakukan pendataan yang jelas terhadap penggunaan anggaran yang disalurkan kepada masyarakat, karena sampai hari ini masih ditemukan ada yang tidak mendapatkan bantuan untuk menopang hidup mereka.

Baca juga: Jual Cat Murah Palsu, 2 Pria Ditangkap Tim Paniki Polsek Sentani Kota

"Contohnya seperti di Jayanti, banyak peternak OAP yang butuh bantuan, namun hingga hari ini bantuan itu belum tersedia, untuk itu, bagi saya, hal ini harus didorongan agar masyarakat bisa memulai usaha untuk memenuhi kebutuhan kehidupan mereka," jelasnya.

Selain itu, perlu adanya sinergi antara eksekutif dan legislatif, agar ketika apa yang diperoleh legislatif di lapangan saat turun di masyarakat, bisa menjadi bahan bagi eksekutif menjalankan program.

Baca juga: Gema Pancasila di Serui, Wabup: Pancasila Bukan Sekadar Dokumen Historis

Solusi jangka pendek yang diusulkan wanita ini adalah gebrakan besar dalam sektor lapangan kerja atau menyediakan lapangan pekerjaan bagi pengangguran.

"Artinya, perlu menciptakan lapangan pekerjaan yang besar agar masyarakat bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved