ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Papua Pegunungan Terkini

Jhon Tabo Usulkan Penurunan Passing Grade CASN Papua Pegunungan Demi Peluang Lebih Luas bagi OAP

Kebijakan ini penting agar lebih banyak anak-anak Papua dari daerah pegunungan bisa lolos dan berkarier sebagai ASN.

Tribun-Papua.com/Istimewa
MUSREMBANG - Gubernur Papua Pegunungan, Jhon Tabo didampingi Kepala Bapperida Provinsi Papua Pegunungan, Marthen Kogoya menyapa para ASN di sela Musrembang perdana yang digelar di Wamena, Selasa (6/5/2025). 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com,Noel Iman Untung Wenda

TRIBUN-PAPUA.COM,WAMENA - Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan mendorong penurunan ambang batas kelulusan atau passing grade dalam tes calon Aparatur Sipil Negara (ASN).

Tujuannya, guna membuka peluang yang lebih luas bagi Orang Asli Papua (OAP), khususnya dari wilayah pegunungan.

Gubernur Papua Pegunungan, John Tabo, dalam keterangannya di Wamena, Jumat (4/7/2025), mengusulkan agar passing grade nasional yang berkisar antara 250–300 poin dapat diturunkan menjadi 150, 100, atau bahkan 90 poin.

Menurutnya, kebijakan ini penting agar lebih banyak anak-anak Papua dari daerah pegunungan bisa lolos dan berkarier sebagai ASN.

Baca juga: Serapan Dana Otsus di Papua Pegunungan Masih Rendah, Pemerintah Lakukan Evaluasi Ketat

“Batas nilai minimal untuk lulus mungkin terlalu tinggi. Kami berharap nilainya bisa diturunkan supaya adik-adik ini saat tes bisa lulus,” kata John Tabo.

Gubernur menekankan bahwa saat ini sistem tes CASN sudah menggunakan metode elektronik yang transparan dan tidak bisa dimanipulasi.

Karena itu, semua peserta memiliki kesempatan yang sama, tanpa pandang latar belakang.

“Tidak ada istilah anak gubernur atau anak bupati yang diprioritaskan. Semuanya kembali ke kemampuan masing-masing,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa sistem berbasis komputer yang diterapkan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Kementerian PANRB membuat hasil ujian langsung keluar dan otomatis menempatkan peserta sesuai dengan kompetensinya, termasuk bidang keilmuan dan latar belakang pendidikan.

 “Dulu sistem manual memungkinkan kita menempatkan peserta sesuai kebijakan daerah, tetapi sekarang semuanya ditentukan sistem,” tambahnya.

Baca juga: Ketika Judi Online Jadi Lapangan Kerja: Potret Suram Ekonomi Papua Pegunungan

Meski mengakui keunggulan sistem elektronik dalam hal transparansi, John Tabo menyatakan bahwa jika saja sistem manual masih digunakan, maka ia akan meluluskan 100 persen anak-anak OAP dari Pegunungan dengan skema afirmatif 80:20.

“Seperti saat saya pimpin Tolikara dulu, anak-anak asli bisa diluluskan 100 persen. Termasuk 20 persen untuk mereka yang lahir dan besar di gunung, meskipun orang tuanya bukan asli Papua, tetapi sudah lama mengabdi di sini,” ungkapnya.

Untuk itu, Pemprov Papua Pegunungan akan terus mendorong pemerintah pusat agar memberikan kebijakan afirmasi melalui penurunan passing grade CASN demi membuka akses lebih luas dan adil bagi putra-putri asli Papua yang ingin mengabdi sebagai abdi negara, (*).

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved