Papua Terkini
Bantuan Aparat Ditolak di Wilayah Yahukimo, Hesegam: Bukan Benci tapi Demi Citra Internasional
masyarakat secara tegas menolak keterlibatan aparat TNI-Polri dalam pelayanan kemanusiaan dan keagamaan di wilayah Papua Pegunungan.
Penulis: Noel Iman Untung Wenda | Editor: Paul Manahara Tambunan
Ketua Klasis Tangma dari 13 Jemat Pdt Yanius Hesegem mengatakan setelah ada penembalan jemaatnya tidak aman untuk berkebun dan beribada kepada Tuhan.
Baca juga: Pakar PBB Soroti Perampasan Hak Masyarakat Adat di Papua: Dampak PSN Mengkhawatirkan
"Dan sampai hari ini yang mengugsi ada 3 Gereja masi bermalam sampai hari ini, untuk itu pengungsi harus keluar dari gereja dan kami harap mereka kembali ke rumah mereka dan beraktivitas dan beribada kepada Tuhan seperti biasa dan kami harap TNI Polri bisa ditarik," katanya.
"Jadi penarikan ini sesuai kesepakatan masyarakat dengan 13 jemaat mereka tidak bebas dari Tangma ke Wamena karena setiap kali mereka lewat ada pemeriksaan terus dan hidup dalam trauma," sambungnya.
Ia juga mengatakan pihaknya menolak pembagian alkitab dari TNI.
"TNI mau bagi alkitab ke 13 jemaat tapi kami tidak terima dari TNI Polri, karena mereka punya alkitab suda ada dan alkitab bahasa daerah sudah ada dan alkitab yang mereka kasih ini bukan bahasa daerah," katanya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.