Viral Lokal
VIRAL Tokoh Muda Papua Ali Kabiay Ribut dengan Warga Negara Asing, Begini Penyebabnya
Video itu menyebar hingga menuai tanggapan beragam dari masyarakat pengguna media sosial. AY dan FS telah menjanjikan akan memberikan sesuatu kepada R
Penulis: Calvin Louis Erari | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Calvin Louis Erari
TRIBUN-PAPUA.COM, NABIRE - Video berisi aksi saling bentak dan ribut melibatkan tokoh muda Papua, Ali Kabiay, dengan seorang warga negara asing (WNA) di sebuah tempat di Nabire, viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 17 detik itu, terlihat Ali berdebat dengan nada tinggi smbil menggenggam erat kerah baju WNA tersebut.
Video itu menyebar hingga menuai tanggapan beragam dari masyarakat pengguna media sosial.
Menyikapi spekulasi masyarakat, Ali menjelaskan, WNA yang bertengkar bersama dirinya itu berinisial AY.
Menurutnya, pertenggkaran itu terjadi karena AY dan satu Warga Negara Indonesia (WNI) berinisial FS, diduga telah melakukan penipuan dalam bentuk permintaan uang terhadap rekan kerjanya RK selama satu tahun, sebesar 1.420 US Dollar atau kalau dirupiahkan mencapai Rp 22 milyar lebih.
Baca juga: Sikapi Kehadiran Kelompok NRFPB di Sorong Papua Barat Daya, Ali Kabiay: Papua adalah NKRI
Dalam dugaan penipuan tersebut, AY dan FS telah menjanjikan akan memberikan sesuatu kepada RK.
"Tapi selama satu tahun tidak ada kabar pasti, dan apa yang dijanjikan oleh AY dan FS kepada RK juga tidak terlaksana, sementara investasi uang sudah dilakukan," kata Ali kepada Tribun-Papuatengah.com, di Nabire, Kamis (10/7/2025).
Karena tidak ada kabar, maka pada satu bulan lalu, Ali dan RK pun membuat laporan ke Polres Nabire.
"Di sana Polres Nabire memberi respon positif, dan mereka sangat profesional untuk menangani masalah ini, sehingga dibuatkanlah surat panggilan kepada FS, dan itu dilakukan berkali-kali, sehingga beberapa waktu lalu FS datang lalu kita bertemu untuk bicara, lalu juga berkomitmen, akan bertemu lagi pada 8 Juli 2025 untuk dilakukan mediasi sekaligus membawa bukti," katanya.

Setelah itu, dipertemuan berikut pada tanggal yang sudah ditentukan secara bersama, FS tidak hadir, dengan alasan, ada urusan yang urgent.
"Karena demikian, kami pergi ke lokasi tempat tinggalnya AY di Nifasi, dan bertemu untuk membicarakan masalah tersebut secara baik."
"Tapi kedatangan kita disambut dengan nada kasa dari awal kedatangan hingga proses pertemuan berlangsung, dan akhirnya sebagai manusia, saya terbawa emosi hingga akhirnya terjadi perdebatan, tapi tidak terjadi pemukulan," ungkapnya.
Mendengar adanya keributan, pihak Kepolisian datang untuk mememediasi persoalan ini.
Baca juga: VIRAL Pria Sorong Rudapaksa Perempuan di Ruang Publik, Pelaku Terancam 9 Tahun Bui: Dilumpuhkan
"Jadi itu yang sebenarnya terjadi," katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.