ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

KKB Papua

Delapan Anggota KKB Papua Penyerang Guru di Yahukimo Dibekuk Aparat, Para Pengacau Diburu

Penegakan hukum akan dilakukan terhadap para pelaku yang terlibat tersebut. KKB Papua terus diburu. Para pelaku membawa sejumlah alat tajam.

Tribun-Papua.com/Istimewa
KKB PAPUA - DelapanAnggota KKB, pelaku yang diduga melakukan penyerangan terhadap guru dan nakes di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua pada 21-22 Maret 2025 lalu telah diamankan oleh Satgas Operasi Damai Cartenz dan Satuan Reskrim Polres Yahukimo pada, Jumat (11/7/2025).(KOMPAS.COM/DOK SATGAS OPERASI DAMAI CARTENZ) 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Delapan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang diduga bertanggung jawab atas penyerangan brutal terhadap guru dan tenaga kesehatan (nakes) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, diringkus aparat pada Jumat (11/7/2025).

Penangkapan ini merupakan langkah tegas aparat setelah insiden tragis yang terjadi pada 21-22 Maret 2025, yang merenggut nyawa seorang guru bernama Rosalia Rerek Sogen.

Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz Brigjen Pol Faizal Ramadhani membenarkan bahwa pihaknya telah menangkap delapan anggota KKB yang diduga sebagai pelaku penyerangan terhadap guru dan nakes di Yahukimo. 

“Ia benar sebanyak delapan terduga pelaku telah berhasil diamankan dalam serangkaian operasi penegakan hukum di wilayah hukum Kabupaten Yahukimo dan sekitarnya,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat malam.

Baca juga: Suara dari Pedalaman Papua: Legislator Yahukimo Bawa Harapan di Tengah Bayang Konflik Bersenjata

Jenderal bintang satu ini menegaskan, penegakan hukum akan terus dilakukan guna menangkap seluruh pelaku dan jaringannya, terutama yang telah melakukan penyerangan kepada guru dan nakes di Distrik Anggruk.

“Penanganan kasus ini akan terus dikembangkan untuk mengungkap seluruh pelaku dan jaringannya,” kata Faizal.

Faizal menegaskan, pihaknya serius menangani kasus yang menimpa para guru dan nakes di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo.

Oleh karena itu, penegakan hukum akan dilakukan terhadap para pelaku yang terlibat tersebut.

“Kami serius menangani kasus ini. Pelaku yang terlibat akan kami proses secara tegas dan profesional,” ujarnya. 

 “Tindakan kekerasan terhadap guru dan tenaga kesehatan tidak boleh ditoleransikan, karena mereka adalah simbol kemanusiaan dan pelayanan,” tegas Faizal yang juga Wakapolda Papua ini.

Baca juga: Empat Anggota KKB Kodap III Sinak Nyatakan Ikrar Setia kepada NKRI di Puncak, Papua Tengah

Diberitakan sebelumnya, penyerangan terhadap guru dan nakes terjadi di kompleks perumahan guru SD Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) anggruk dan Gedung Puskesmas Efata Anggruk di Kabupaten Yahukimo pada Jumat (21/3/2025) dan Sabtu (22/3/2025).

Akibatnya, seorang guru bernama Rosalia Rerek Sogen dinyatakan meninggal dunia dan 6 orang guru dan nakes lainnya mengalami luka-luka.

Dari olah tempat kejadian perkara (TKP) dan keterangan saksi-saksi menyebutkan bahwa pelaku merupakan anggota KKB berjumlah kurang lebih 15 orang.

Para pelaku membawa sejumlah alat tajam dan melakukan penyerangan dan penganiayaan terhadap guru dan nakes. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved