Papua Pegunungan
Tolak Kehadiran TNI Non-organik, Warga Jayawijaya Desak Pemerintah Bertindak Sebelum Jatuh Korban
Adanya aparat bersenjata yang tiba-tiba dan dalam jumlah besar telah memicu ketakutan, mengganggu aktivitas warga, hingga mengancam ketenangan sosial.
Penulis: Noel Iman Untung Wenda | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com,Noel Iman Untung Wenda
TRIBUN-PAPUA.COM,WAMENA - Penempatan anggota TNI non organik di Distrik Ibele, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, menuai penolakan dari seluruh elemen masyarakat setempat.
Warga menilai kehadiran aparat bersenjata yang tiba-tiba dan dalam jumlah besar telah memicu ketakutan, mengganggu aktivitas warga, hingga mengancam ketenangan sosial di wilayah itu.
Menurut laporan warga, pada 25 Juni 2025, pukul 10.00 WIT, lima unit kendaraan yang mengangkut personel TNI tiba di Ibele dan langsung menyebar ke kawasan hutan sekitar Kali Sayoma dan arah Kipukmo.
Para personel tersebut kemudian bermalam di kawasan hutan.
Baca juga: Warga Ibele Minta Bupati Jayawijaya Tarik TNI yang Menempati Kantor Distrik
Kemudian pada 10 Juli 2025, sekitar pukul 01.00 WIT, tiga mobil TNI kembali memasuki Kampung Habema, Ibele.
Mereka kembali menyebar ke arah hutan dan bermalam di sana.
Kehadiran yang tidak disosialisasikan ini menimbulkan kekhawatiran besar di tengah masyarakat.
"Cara kedatangan dan penyebaran anggota TNI ini seperti menghadapi situasi darurat atau operasi perang. Ini mengejutkan dan menjadi sejarah baru yang menakutkan bagi masyarakat kami,” ujar Iberanus Hilapok mewakili masyarakat setempat di Ibele, Sabtu (13/07/2025).
Ia menjelaskan dampak Kehadiran TNI di Ibele Warga mencatat beberapa dampak langsung akibat keberadaan TNI non organik di wilayah mereka, di antaranya:
1. Jumlah personel TNI lebih banyak dari jumlah warga lokal.
2. Aktivitas warga terganggu karena rasa takut dan trauma.
3. Sekolah yang dijadwalkan aktif kembali pada 14 Juli 2025 terancam sepi karena siswa mengalami ketakutan.
4. Lokasi penempatan TNI dekat dengan pusat pengobatan masyarakat, menyebabkan gangguan pelayanan kesehatan.
5. Aktivitas penebangan kayu oleh TNI dilakukan di lokasi yang dianggap keramat oleh masyarakat adat.
Wagub Papua Pegunungan Ingin ASN Berdedikasi Dalam Tugas |
![]() |
---|
KPU Papua Pegunungan Dorong Percepatan Produksi Informasi Lewat Akselerasi SIDIALOGIS |
![]() |
---|
Tak Ada Toko Buku di Papua Pegunungan, Pegiat Literasi Bantu Buku Untuk STT Arastamar |
![]() |
---|
Wagub Ones-Wabup Ronny Bantu 5 Babi dan Rp300 Juta Untuk Retret Pemuda GIDI |
![]() |
---|
Wagub Papua Pegunungan Ajak 8 Bupati Stop Dukung Program Iblis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.