Info Kejadian Jayapura
Yorgen Ayomi Disantuni Polisi, 6 Tahun Tinggal di Bangunan Tak Layak Huni
Yorgen Ayomi dan keluarganya tinggal di bangunan bekas Toko Matahari sejak rumah mereka terendam banjir besar pada tahun 2019.
Penulis: Yulianus Magai | Editor: Paul Manahara Tambunan
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Polresta Jayapura Kota menyalurkan bantuan berupa kasur dan beras kepada Yorgen Ayomi, warga Kali Hanyaan, Entrop, Distrik Jayapura Selatan, kota Jayapura Papua, yang telah enam tahun bertahan hidup di bangunan kosong bekas toko dengan kondisi sangat memprihatinkan.
Bantuan ini diserahkan langsung oleh jajaran Satlantas Polresta Jayapura dalam rangka menyambut HUT ke-77 Polwan pada 1 September 2025 mendatang.
Bantuan berupa kasur dan kebutuhan dasar lainnya diharapkan dapat meringankan beban keluarga Ayomi.
Ipda Fanny H Krebru, selaku KBO Satlantas Polresta Jayapura mengatakan, bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian terhadap warga yang benar-benar membutuhkan.
Baca juga: Warga Perbatasan Papua Nugini Ikuti Pelatihan Barista di Koya Kota Jayapura
“Kami hadir mewakili Bapak Kapolresta. Setelah melihat langsung kondisi tempat tinggal ini yang tidak layak huni, kami siapkan kasur dan sedikit bantuan lain. Semoga bisa bermanfaat,” ujar Ipda Fanny kepada Tribun-Papua.com, Rabu (23/7/2025).
Ia menambahkan, pihaknya juga berharap kehadiran media dapat membantu menyebarluaskan informasi ini agar instansi atau pihak lain ikut peduli.
“Kami dengar anak Bapak Ayomi ada tujuh. Sulit membesarkan anak-anak dalam kondisi seperti ini. Maka kami berharap Dinas Sosial dan pihak lain turut membantu pendidikan dan kebutuhan hidup keluarga ini,” tuturnya.
Kabar baik lainnya, dua anak Ayomi yang duduk di bangku SMP akan dimasukkan ke Sekolah Rakyat Kreatif di Abepura, sementara seorang anak SMA telah dibantu oleh anggota DPRD Kota Jayapura.
Yorgen Ayomi dan keluarganya tinggal di bangunan bekas Toko Matahari sejak rumah mereka terendam banjir besar pada tahun 2019.
Bangunan itu tidak memiliki dinding permanen, listrik, maupun fasilitas dasar lainnya. Mereka tinggal tanpa izin karena tidak punya pilihan lain.
Baca juga: PSU Pilkada Gubernur Papua, Polres Jayapura Siagakan 834 Personel
"Waktu banjir, kami lagi kerja di darat. Saya pungut botol, anak-anak jaga parkir. Tiba-tiba dikabarin rumah sudah terendam. Semua isi rumah habis, tinggal baju di badan,” kata Yorgen.
Sejak saat itu, mereka bertahan hidup dengan kondisi seadanya. Anak-anak dan menantunya bekerja serabutan, sementara ia sendiri mengumpulkan rongsokan untuk dijual.
“Terima kasih kepada Polresta. Ini bantuan kedua yang kami terima sejak banjir 2019. Bantuan ini sangat bermanfaat,” ungkap Yorgen penuh haru. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.