Papua Pegunungan Terkini
Ketua DPR Papua Pegunungan Sambangi Ibele, Tegur TNI yang Diduga Rusak Kebun Warga
Elopere mendengar langsung keluhan para pemilik lahan. Ia menyayangkan tindakan aparat yang dinilai tidak menghargai kearifan lokal dalam bertani.
Penulis: Noel Iman Untung Wenda | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Noel Iman Untung Wenda
TRIBUN-PAPUA.COM, WAMENA – Ketua DPR Papua Pegunungan, Yos Elopere, turun langsung ke Distrik Ibele dan Tailarek setelah menerima keluhan warga terkait dugaan perusakan lahan pertanian oleh aparat TNI yang bertugas di wilayah tersebut.
Kunjungan itu dilakukan sebagai bentuk respon cepat terhadap aspirasi masyarakat yang merasa aktivitas pertanian mereka terganggu.
Bersama tim dan sejumlah warga, Yos Elopere menyusuri lokasi yang dilaporkan terdampak.
Setibanya di lokasi, Elopere mendengar langsung keluhan para pemilik lahan.
Ia menyayangkan tindakan aparat yang dinilai tidak menghargai kearifan lokal dalam bertani.
Baca juga: DPR Papua Pegunungan Minta TNI di Ibele Tidak Mengusik Masyarakat
"Kalau tanaman ubi atau petatas baru dicabut langsung dari batangnya, itu tidak sopan dan bertentangan dengan tradisi masyarakat di sini. Biasanya masyarakat mengambil buahnya secara perlahan agar tanaman tetap bisa tumbuh. Ini harus dihargai,” kata Elopere.
Ia menambahkan, pertanian merupakan sumber penghidupan utama warga.
Karena itu, tindakan yang merusak kebun warga bisa berdampak serius terhadap ekonomi masyarakat dan memicu kesalahpahaman terhadap keberadaan aparat di wilayah tersebut.
“jangan cabut daun ibu dan akarnya langsung itu tidak sopan, dan tidak hargai budayah kami, karena Kalau kebun mereka dirusak, masyarakat bisa kehilangan mata pencaharian. Ini bisa menimbulkan kesan negatif terhadap aparat. Harapan kami, kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” ujarnya.
Tak hanya soal tanaman, Elopere yang merupakan anak asli Ibele tersebut juga menyoroti tindakan perusakan pagar kebun oleh aparat.
Ia mengingatkan bahwa pagar memiliki fungsi penting dalam budaya bertani masyarakat setempat, terutama untuk mencegah babi peliharaan masuk ke area tanam.
“Tolong jangan cabut pagar kebun sembarangan. Masyarakat di sini biasa melepaskan babi secara bebas, dan pagar itu penting untuk melindungi tanaman mereka,” kata Elopere sambil menegur langsung Wadan Pos TNI setempat.
Ia juga memperingatkan agar aparat tidak menjatuhkan perlengkapan senjata dan alat perang lainnya seterusnya menyuruh masyarakat untuk membawa alat tersebut kepada mereka hal ini menurutnya akan menimbulkan ketakutan bagi warga.
Baca juga: Majelis Rakyat Papua Pegunungan Dukung Layanan Sriwijaya Air, Minta Pengendalian Penduduk Diatur
Menanggapi hal tersebut, Wadan Pos Satgas Yonif 64 Febrian di hadapan warga dan Ketua DPR Yos Elopere di depan Pos TNI menyampaikan permintaan maaf dan berjanji akan berkoordinasi dengan tim lain yang memiliki rute operasi berbeda.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.