ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

KPA Nabire

KPA Nabire Segera Gandeng Sekolah Tekan Tren HIV/AIDS yang Meningkat

Data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Papua Tengah menyebutkan per Juni 2025, jumlah kasus HIV-AIDS di provinsi baru ini tembus angka 23.535.

Tribun-Papua.com/Calvin Erari
HIV-AIDS DI NABIRE - Kasus HIV di Nabire Tembus Puluhan ribu, Ketua KPA Nabire, Gian Anjulius Nababan mengatakan, mereka akan melakukan langkah-langkah strategis untuk menekan tren kasus yang ada, Kamis, (30/10/2025). 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Calvin Louis Erari

TRIBUN-PAPUA.COM, NABIRE - Kasus HIV-AIDS sampai hari ini masih jadi ancaman mematikan bagi masyarakat Papua Tengah sebab trennya terus naik. Kasus ini seperti gunung es yang sulit diatasi.

Data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Papua Tengah menyebutkan per Juni 2025, jumlah kasus HIV-AIDS di provinsi baru ini tembus angka 23.535.

Dari angka yang ada, Kabupaten Nabire berada di urutan pertama dengan jumlah 10.824 kasus.

Baca juga: Program Loyalti “Hepigo” untuk Pengguna Setia Honda di Papua

Lalu kedua Kabupaten Mimika dengan jumlah kasus 8.151, ketiga Kabupaten Paniai dengan 2.527 kasus.

Keempat Puncak Jaya dengan total 966 kasus, ke lima Dogiyai dengan jumlah 709 kasus, ke enam Kabupaten Deiyai dengan jumlah 268 kasus.

Kemudian, ke tujuh Puncak dengan jumlah 67 kasus, dan urutan delapan, Kabupaten Intan Jaya dengan total 23 kasus.

Baca juga: Pemprov Papua Tengah Sosialisasikan Pergub 59 Tahun 2024 ke Semua OPD

Ketua KPA Nabire, Gian Anjulius Nababan mengatakan, kasus yang ada cukup mengkhawatirkan, untuk itu kedepan mereka melakukan pertemuan lintas sektoral.

Kemudian KPA Nabire juga akan melakukan berbagai strategis, agar stigma negatif masyarakat terhadap kasus ini bisa berkurang.

Menurut dia, langkah ini lebih dulu dilakukan karena sangat menjadi penghambat dalam pencegahan.

Baca juga: Asisten Pemulihan Aset Kejati Papua dan Tiga Kajari Baru Dilantik, Hendrizal Husin Tekankan Hal Ini

“Jadi itu kita akan bersosialisasi ke masyarakat agar mereka tidak salah memahami lagi, dan tidak ada ketakutan untuk memeriksakan diri," kata Gian kepada awak media, Kamis, (30/10/2025).

Setelah itu menurut Gian, KPA Nabire juga akan masuk ke di dunia pendidikan.

"Karena sesuai data, rata-rata kasus berada pada usia produktif, atau usia sekolah, untuk itu kita akan turun dan menggandeng pihak sekolah, agar bisa menerapkan format yang baik untuk jadi bahan pembelajaran," ujarnya.

Gian berharap, peran semua pihak dalam menekan trend kasus yang terjadi di Nabire. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved