ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Papua Pegunungan Terkini

Ketua DPR Papua Pegunungan Desak TNI Buka Akses Pencarian Korban Bencana di Nduga

DPR Papua Pegunungan mengaku menerima laporan bahwa masyarakat kesulitan menjangkau lokasi bencana karena adanya penyisiran aparat militer.

Tribun-Papua.com/Noel Wenda
Ketua DPR Papua Pegunungan, Yos Elopere saat wawancara di Gedung Aithosa, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Jumat, (31/1/2025). 

Ketua DPR Papua Pegunungan Desak TNI Buka Akses Pencarian Korban Bencana di Nduga

 

Laporan Wartawan Tribun-papua.com, Noel Iman Untung Wenda

TRIBUN-PAPUA.COM.WAMENA – Ketua DPR Papua Pegunungan, Yos Elopere, mendesak aparat TNI Non Organik yang bertugas di Distrik Mebrok, Daerah Yuguru, Kabupaten Nduga, agar segera membuka akses bagi warga yang ingin mengevakuasi lima korban selamat pascabencana alam di wilayah tersebut.

Desakan ini disampaikan Yos Elopere usai menerima kunjungan keluarga korban dan mahasiswa asal Nduga di Kantor DPR Papua Pegunungan, Selasa (10/11/2025).

Ia mengaku menerima laporan bahwa masyarakat kesulitan menjangkau lokasi bencana karena adanya penyisiran aparat militer.

“Ada lima orang yang masih hidup dan berada di hutan dalam kondisi darurat. Masyarakat ingin turun mencari mereka, tapi aksesnya tertutup karena operasi penyisiran TNI Non Organik,” ujar Yos Elopere.

Baca juga: DPR Desak Pemkab Nduga Buka Akses ke Lokasi Bencana, Jamin Keamanan Pencarian Korban Banjir Bandang

Yos menekankan bahwa dalam situasi bencana, semua pihak harus menomorsatukan kemanusiaan di atas segala perbedaan.

“Ini bukan soal ideologi atau politik. Ini soal nyawa manusia. Saya sebagai pimpinan DPR meminta pihak militer membuka akses agar masyarakat bisa menolong korban,” tegasnya.

Selain itu, Yos juga meminta Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan beserta dinas terkait untuk segera turun langsung ke lokasi dan melakukan pendataan nyata.

 Ia menilai, penanganan bencana kali ini terlalu lamban dan minim koordinasi.

BANJIR DI NDUGA - Tampak tim SAR gabungan sementara melakukan pencarian terhadap korban di Kali Panpan, Nduga.
BANJIR DI NDUGA - Tampak tim SAR gabungan sementara melakukan pencarian terhadap korban di Kali Panpan, Nduga. (KOMPAS.com/Findi Rakmine)

“Jangan kita berfoya-foya di atas penderitaan rakyat. Pemerintah punya tanggung jawab besar. Kami di DPR akan terus menyoroti agar tindakan cepat dilakukan,” tambahnya.

Menurut Yos, sejauh ini bantuan yang masuk baru berasal dari Dinas Sosial berupa beras dan tenda yang disalurkan ke wilayah Ilegma dan Pintas.

Namun, belum ada langkah konkret dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk menembus lokasi bencana di Mebrok.

“Kasus ini sudah terjadi sejak tanggal 1, tapi sekarang sudah tanggal 10 dan belum ada akses dibuka. Saat pembebasan pilot dulu bisa dilakukan, kenapa sekarang untuk kemanusiaan justru dibatasi?,” ujar Yos.

Baca juga: Mahasiswa Nduga Serukan Konflik Horizontal di Kenyam Segera Dihentikan, Pemerintah Diminta Bertindak

Sumber: Tribun Papua
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved