KPA Nabire
Nabire Sumbang 10.824 Penyakit Seks Paling Tinggi di Papua Tengah
Data KPA provinsi setempat menyebutkan bahwa hampir seluruh kabupaten mengalami peningkatan, namun Nabire paling laju dalam penyebaran penyakit
Penulis: Calvin Louis Erari | Editor: Marius Frisson Yewun
Ringkasan Berita:Kabupaten Nabire menyumbang kasus HIV/AIDS paling tinggi di Provinsi Papua Tengah, dengan 10.824 kasus (data semester II 2025). Secara total, Provinsi Papua Tengah mencatat 23.535 kasus. Ketua KPA Papua Tengah meminta kolaborasi semua pihak untuk mengatasi tren penyebaran penyakit mematikan ini, yang jumlahnya diperkirakan lebih tinggi dari data terdeteksi.
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Calvin Louis Erari
TRIBUN-PAPUA.COM, NABIRE – Kabupaten Nabire merupakan satu dari delapan kabupaten di Provinsi Papua Tengah, yang tercatat menyumbang 10.824 kasus HIV/AIDS paling tinggi di provinsi itu. Penyakit ini menular lewat hubungan seks tidak aman, jarum suntik atau alat suntik.
Data KPA provinsi setempat menyebutkan bahwa hampir seluruh kabupaten mengalami peningkatan, namun Nabire paling laju dalam penyebaran penyakit mematikan tersebut.
Jumlah ini bisa lebih tinggi lagi sebab masih ada sebagian warga yang belum melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan (Faskes) sehingga tidak terdeteksi.
Baca juga: Bupati Sarmi Ingatkan ASN Tidak Saling Menjatuhkan
“Pada semester II tahun 2025, jumlah kasus yang terdata untuk tingkat provinsi adalah 23.535 jiwa atau kasus. Laporan kasus semester III tahun 2025, akan disampaikan pada Januari 2026,” kata Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Papua Tengah, Freny Anouw di Nabire, Senin, (3/11/2025).
Kabupaten yang masuk urutan dua tertinggi dalam penyebaran HIV/AIDS adalah kota dolar, julukan Kabupaten Mimika, dengan jumlah terkonfirmasi, 8.251 kasus.
Sementara urutan ke tiga yaitu, Kabupaten Paniai dengan jumlah terkonfirmasi, 2.527 kasus.
Baca juga: BMKG Prediksi Seluruh Mimika Cerah Berawan Hari Ini
Sedangkan di urutan keempat adalah, Kabupaten Puncak Jaya, dengan jumlah terkonfirmasi 966 kasus.
Lalu urutan ke lima, ada Kabupaten Dogiyai dengan jumlah terkonfirmasi, 709 kasus.
Sedangkan yang ke enam, diduduki oleh Kabupaten Deiyai, dengan jumlah terkonfirmasi 268 kasus.
Lalu ke tujuh diduduki oleh Kabupaten Puncak, dengan jumlah terkonfirmasi 67 kasus.
Sedangkan urutan ke delapan, Kabupaten Intan Jaya dengan total terkonfirmasi 23 kasus.
Baca juga: Tim Darurat Tinjau Banjir Nduga yang Menewaskan 15 Orang
Dengan angka-angka tersebut, Freny bilang itu bagi yang sudah terdata, sementara yang tidak, belum diketahui sampai saat ini.
"Untuk itu kita harap peran semua pihak, di tingkat daerah, untuk kami bersama-sama berkolaborasi untuk mengatasi tren yang terjadi," pungkasnya.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/sadamdsadkadsaidadkasdhjsadkjajhsksdgs.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.