ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pemkab Jayapura

Target PAD Rp 2 miliar, Disperindag Jayapura Optimalkan Pasar Pharaa, Depapre, dan Nimboran 

Saat ini sebanyak, 5.000-an pedagang yang berjualan di pasar perlu diatur kembali untuk mendapatkan pemasukan bagi daerah secara maksimal.

Tribun-Papua.com/Putri Nurjannah Kurita
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Jayapura Theopilus Tegai 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Putri Nurjannah Kurita

TRIBUN-PAPUA.COM, SENTANI - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Jayapura mengelola sembilan pasar sebagai penghasil pendapatan asli daerah atau PAD.

Target PAD Disperindag sebagai sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mengelola PAD tahun ini sebesar Rp 2.280.000.000.

Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Jayapura Theopilus Tegai mengatakan, sembilan pasar itu antara lain Pasar Pharaa Sentani, Doyo Baru, Depapre, Nimboran, Demta, Unurum Guay, Yapsi, Kaureh, Airu.

Baca juga: Sampah Kian Menggunung di Pasar Pharaa Sentani, Para Pedagang Keluhkan Bau Busuk 

Namun, yang berkontribusi untuk sumber PAD hanya dari Pasar Pharaa Sentani, Depapre, dan Nimboran.

Enam pasar lainnya belum dimaksimalkan karena sebagian bangunan dan fasilitas pasar terbengkalai.

"Hampir 9 distrik sudah bangun tetapi kita lebih fokus di pasar Pharaa Sentani karena harus memenuhi target pendapatan asli daerah," ujarnya di Sentani, Selasa (14/10/2025).

Theopilus mengatakan, pemasukan PAD Disperindag mencapai Rp 860 juta, angka itu diakui masih rendah. Karena itu pihaknya melakukan penataan los pasar sehingga para pedagang bisa berjualan dengan nyaman dan aman.

Adapun pedagang pasar dikenakan tarif retribusi pelayanan kebersihan, sewa kios, dan parkir.

"Jadi kita membenahi setiap tahun anggaran dengan dana yang kita peroleh," ujarnya.

Baca juga: Masyarakat Adat Tuntut Ganti Rugi Tanah Pelabuhan Depapre Jayapura, Harap Perhatian Presiden

Kondisi pasar masih terus dibenahi akibat kejadian kebakaran tahun 2023 dan awal tahun ini.

Saat ini sebanyak, 5.000-an pedagang yang berjualan di pasar perlu diatur kembali untuk mendapatkan pemasukan bagi daerah secara maksimal.

"Tiiga los terbakar Los F tahun 2023, awal tahun ini B dan C dan dibagian belakang ini yang perlu penataan kembali." (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved