Papua Tengah Sepakati Hari Kamis Sebagai Wajib Noken dan Bahasa Daerah

Ringkasan Berita:Disdikbud Papua Tengah dan 8 kabupaten sepakat menyinkronkan program pendidikan melalui kerja sama. Salah satu poin adalah mengusulkan penetapan hari Kamis sebagai hari penggunaan noken dan bahasa daerah di sekolah. Namun kebijakan ini masih menunggu persetujuan gubernur melalui Peraturan Gubernur (Pergub).

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Calvin Louis Erari

TRIBUN-PAPUA.COM, NABIRE - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Papua Tengah menggelar Rapat koordinasi (Rakor) untuk mengimplementasikan, mengevaluasi dan menyinkronkan program-program prioritas dalam rangka memajukan pendidikan di wilayah ini.

Kepala Disdikbud Papua Tengah, Nurhaida Meki Nawipa mengatakan, dalam rakor ini, mereka melibatkan UPT Kemdikbud Ristek (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi) serta dinas pendidikan 8 kabupaten.

Pada akhir rakor tersebut, peserta yang merupakan kepala-kepala dinas, menandatangani perjanjian kerjasama antara kepala dinas pendidikan dan kebudayaan Papua Tengah dan delapan.

Baca juga: Masyarakat Adat Kabupaten Jayapura Dilibatkan Dalam Perawatan 65 Tower BTS

"Ini sebagai turunan dari kerjasama pak gubernur dan delapan bupati tentang penyelenggaraan pendidikan se-Papua Tengah," kata Nurhaida dalam rilis pers yang diperoleh Tribun-Papua.com, Kamis, (30/10/2025) malam.

Salah satu poin penting yang dibahas dalam rakor adalah terkait penetapan hari Kamis sebagai waktu penggunaan noken dan bahasa daerah di seluruh sekolah.

Namun pihaknya membutuhkan Peraturan Gubernur (Pergub) yang mengatur tentang penerapan itu.

Baca juga: Bupati Yahukimo Tidak Hormati Putusan Pengadilan Atas Pengaduan 517 Kampung

"Dengan begitu, maka dengan sendirinya akan membangkitkan kebanggaan identitas budaya masyarakat asli Papua dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif yang berbasis tradisi lokal," ujarnya. (*)