Persipura Jayapura
Misi Balas Dendam di Tengah Krisis Fisik: Persipura Jayapura Siap 'All Out' Hadapi Kendal Tornado
Tornado adalah tim "paket komplit" dengan organisasi bermain yang solid di semua fas, baik menyerang, bertahan, dan transisi.
Ringkasan Berita:
- Kendal Tornado datang dengan mood positif setelah menumbangkan Lamongan, menambah tingkat kesulitan bagi Mutiara Hitam.
- Boaz Solossa dan kolega mengusung misi untuk membalas kekalahan yang mereka derita pada pertemuan pertama saat menjamu Kendal Tornado.
- Pelatih Persipura, Rahmad Darmawan harus memutar otak keras.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Persipura Jayapura membulatkan tekad dan menyatakan kesiapan penuh untuk melakoni pertarungan krusial Grup Timur Pegadaian Championship 2025.
Tantangan kali ini datang dari Kendal Tornado FC, yang akan mereka hadapi pada Sabtu (22/11/2025) di markasnya, Stadion Jatidiri, Semarang.
Pelatih Persipura, Rahmad Darmawan harus memutar otak keras.
Timnya dihadapkan pada ujian fisik akut, yaitu waktu recovery yang sangat mepet, hanya tiga hari, membuat coaching staff harus bekerja ekstra.
Sementara tuan rumah, Kendal Tornado FC istirahat dua hari lebih awal.
”Memang kita tidak mempunyai waktu panjang. Tapi overall saya mencoba untuk memanage recovery pemain dan itu menjadi hal yang diprioritaskan,” ujarnya dalam konferensi pers jelang laga.
Baca juga: Aura Rahmad Darmawan Berlanjut: PSIS Semarang Tak Berdaya Dihajar Persipura, Empat Gol Tanpa Balas
Meski demikian, chemistry dan kebugaran inti skuad dipastikan berada dalam kondisi prima. Persipura siap turun dengan kekuatan terbaiknya.
Waspada Bintang dan Misi Revenge
Lebih dari sekadar tiga poin, laga ini membawa misi balas dendam bagi Persipura.
Mereka tak lupa kekalahan pahit yang diderita pada pertemuan pertama musim ini, kala tongkat komando belum dipegang Coach RD.
Rahmad Darmawan tak segan memberikan pujian sekaligus peringatan keras kepada anak asuhnya.
Ia menilai Kendal Tornado adalah tim "paket komplit" dengan organisasi bermain yang solid di semua fas, baik menyerang, bertahan, dan transisi.
"Mereka bermain dengan organisasi menyerang, bertahan dan transisi yang menurut saya enggak mudah untuk lawan menghadapi mereka,” jujarnya.
Ancaman terbesar datang dari lini serang lawan, yang diperkuat pemain kawakan, termasuk striker Patrick Cruz, mantan anak didik RD saat melatih di Malaysia.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/URA-Pelatih-Persipura-Rahmad-Darmawan-did.jpg)