kekerasan TNI di Papua
Slogan TNI Dekat Dengan Rakyat Bertentangan Dengan Kenyataan di Papua
Rekaman berdurasi hampir tiga menit itu beredar luas di media sosial, terutama di akun Instagram Info Wamena, dan langsung memicu reaksi publik.
Penulis: Noel Iman Untung Wenda | Editor: Marius Frisson Yewun
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Noel Iman Untung Wenda
TRIBUN-PAPUA.COM, WAMENA – Belakangan ini nama satuan TNI di Papua menjadi viral di masyarakat akibat ulah negatif sejumlah oknum. Misalnya saja penembakan juru parkir hingga tewas, dilakukan oleh oknum anggota TNI di Kota Jayapura. Tidak lama setelah itu, terjadi lagi penembakan seorang praka yang dilakukan oleh seorang berpangkat kapten, di Kabupaten Keerom.
Pada bulan yang sama yaitu Oktober 2025, viral lagi di media sosial, dua oknum anggota TNI di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan mencoreng lagi nama satuan itu. Mereka menganiaya seorang karyawan Toko Roti Pilamo Bakery.
Baca juga: Planet Surf Hadir Dengan Wajah Baru di Saga Mall Abepura, Jadi Destinasi Fashion Kelas Nasional
Rekaman berdurasi hampir tiga menit itu beredar luas di media sosial, terutama di akun Instagram Info Wamena, dan langsung memicu reaksi publik.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Tribun-Papua.com, insiden kekerasan yang berbanding terbalik dengan slogan “TNI Dekat Dengan Rakyat” itu terjadi pada Kamis, 11 September 2025.
Baca juga: Pabrik Gula Terbesar se-Asia Dibangun di Papua Selatan
Persoalan itu disebut bermula dari masalah sepele yaitu parkiran motor. Salah satu karyawan Pilamo Bakery yang bertugas sebagai sopir mobil boks memindahkan sebuah motor agar lebih mudah menurunkan muatan roti ke dalam toko. Motor yang ia geser bukan milik dua oknum TNI tersebut.
Namun, usai berolahraga di lantai dua gedung bangunan yang sama, kedua anggota TNI itu mendapati motor mereka tidak lagi berada di posisi semula. Mereka marah, menuduh kunci gembok motornya rusak, dan langsung mencari siapa yang memindahkannya.
Baca juga: Polsek Sentani Kota Perkuat Ketahanan Pangan Lewat Panen Jagung di Yahim
Tanpa basa-basi, keduanya masuk ke dalam toko, menghampiri sopir, lalu melayangkan pukulan. Korban ditarik paksa keluar, kemudian kembali dianiaya di depan pintu masuk toko, di hadapan sejumlah sejumlah masyarakat.
Video memperlihatkan korban sama sekali tidak diberi kesempatan menjelaskan duduk perkara. Setelah melampiaskan amarah, kedua oknum tersebut pergi meninggalkan lokasi.
Baca juga: Polsek Sentani Kota Perkuat Ketahanan Pangan Lewat Panen Jagung di Yahim
Tak terima atas perlakuan itu, korban bersama rekan kerjanya langsung melapor ke Polisi Militer (POM) Wamena. Saat ini, kasus tengah diproses dengan pemeriksaan intensif melalui Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
Pada video kekerasan yang beredar, ada warga yang memberikan komentar, “Model begini pas dipukul balik langsung panggil kompi. Jiwa korsa mental keroyok”.(*)
Tribun-Papua.com
Kekerasan TNI di Papua
Penembakan TNI di Keerom
Masyarakat tolak TNI
40 distrik di Jayawijaya
Mabes TNI
Pengeroyokan TNI
Kodam Cenderawasih
Pemukulan karyawan toko roti di Wamena
Toko roti Pilamo Bakery di Wamena
Helikopter Jatuh di Mimika Ditemukan Hancur, Empat Penumpang Tewas: Cek Identitasnya |
![]() |
---|
Jadwal Kapal Pelni Manokwari-Surabaya September 2025, Harga Tiket Mulai Rp764 Ribu |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Pendidikan Agama Islam Kelas 10 Kurikulum Merdeka Halaman 234: Soal 6 |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Dasar-Dasar Pemasaran Kelas 10 Kurikulum Merdeka Halaman 133: Evaluasi Soal 5 |
![]() |
---|
Demo Ganggu Aktivitas Sekolah, Wabup Jayawijaya Minta Aspirasi Disampaikan Tanpa Harus Turun Jalan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.