Kerusuhan di Papua
Mahasiswa Papua Tolak Undangan Pertemuan dengan Gubernur Lukas Enembe, Ini Alasannya
Perwakilan mahasiswa asal Papua yang sebelumnya telah meninggalkan kota studinya dan kembali ke Papua, menolak undangan dari GubernurLukas Enembe.
TRIBUNPAPUA.COM, JAYAPURA - Gubernur Papua Lukas Enembe menggelar pertemuan dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda), tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh perempuan di Gedung Negara, Kota Jayapura, Papua, Jumat (13/9/2019).
Namun, perwakilan mahasiswa asal Papua yang sebelumnya telah meninggalkan kota studinya dan kembali ke Papua, menolak undangan tersebut.
Benyamin Gurik, salah satu pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Papua, mengaku sudah berkomunikasi dengan para mahasiswa tersebut.
Namun, kepada Benyamin, para mahasiswa menyatakan belum bersedia ditemui.
"Tadi pagi kami bermaksud menjemput mereka dengan bus dari Universitas Cenderawasih. Setelah kami kumpul, ketua-ketua mahasiswa yang dari luar datang, terus mengembalikan surat undangan yang telah disampaikan, tapi dengan permohonan maaf," ujar Benyamin.
• Ada Peningkatan 2,1 Persen, Ini Besaran Dana Otsus Papua dan Papua Barat Tahun 2020
Untuk menyebar undangan ke para mahasiswa tersebut, Pemerintah Provinsi Papua mempercayakan KNPI untuk menyampaikannya.
Meski demikian, Benyamin memastikan bahwa para mahasiswa bukan tidak bersedia bertemu dengan Gubernur Papua.
Menurut Benyamin, mereka membutuhkan waktu untuk menunggu teman-teman lainnya dan melakukan pertemuan.
"Mereka merasa ada sebagian teman-teman mereka yang masih dalam perjalanan ke Papua. Sebagian teman-teman menyatakan pertemuan seperti ini penting tapi secara internal (mahasiswa) perlu membuat diskusi bersama, karena satu orang tidak bisa mewakili orang lain, menurut mereka begitu," tutur Benyamin.
Ketidakhadiran mahasiswa disayangkan oleh Ketua DPR Papua Yunus Wonda.
• Awal Tahun 2020 Nanti, Pasien RSUD Jayapura Papua Hanya Boleh Didampingi Satu Pengunjung
Pertemuan yang juga dihadiri oleh Kapolda Papua Irjen Rudolf A Rodja dan Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen Irham Waroihan dianggap menjadi percuma, karena objek utama yang menjadi topik utama pembahsan tidak hadir.
"Kita mau pertemuan 100 kali pun, selama anak mahasiswa tidak duduk bersama kami tidak pernah ada jawaban dan solusi," kata Yunus.
Yunus menyarankan masing-masing kepala daerah (bupati/wali kota) bisa turun langsung untuk membuka komunikasi dengan para mahasiswa tersebut.
• Gubernur Lukas Ancam Usir Pendulang Ilegal Dari Tanah Papua: Tak Boleh Keruk Kekayaan Kami
Hal ini yang ia tekankan sangat penting untuk segera dilakukam karena para mahasiswa yang pulang kampung tersebut kini dalam posisi tertekan.
"Solusi dari kita adalah, serahkan adik-adik ini kepada pemerintah kabupaten masing-masing untuk mendata dan bicara kepada mereka," kata Yunus.
Sementara itu, Gubernur Papua Lukas Enembe memastikan Pemprov Papua tetap akan berusaha menemui para mahasiswa yang kini sudah berada di Jayapura, meski ia sudah beberapa kali menerima penolakan.
(Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mahasiswa Tolak Undangan Pertemuan Gubernur Papua"