Polisi Bongkar Makam Pria yang Dibunuh Anak Kandungnya, Jasad Korban Dicor di Septic Tank
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Tengah membongkar makam Rahadi, korban pembunuhan oleh anak kandungnya.
TRIBUNPAPUA.COM - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Tengah membongkar makam Rahadi, korban pembunuhan oleh anak kandungnya, Wahudin (28), Kamis (31/10/2019).
Dalam kasus tersebut, jasad Rahadi dikubur di septic tank dan dicor di samping kediamannya di Desa Kendayakan, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
• Seusai Membunuh Anggota PNS, Pria Ini Pakai Uang Korban Rp 145 Juta untuk Berfoya-foya dengan Wanita
Kapolsek Warureja Iptu Nugroho Santoso dan jajaran Polres Tegal turut mendampingi untuk mengamankan lokasi, mengingat banyak warga yang ingin melihat jalannya pembongkaran makam.
Polisi harus membatasi akses masuk dengan memasang garis polisi dan terpal plastik melingkar di makam yang baru sehari itu.
Anggota tim dokter Polda Jateng, dr Istiqomah mengatakan, hasil otopsi menunjukkan korban meninggal akibat sabetan senjata tajam yang mengakibatkan luka di bagian leher hingga tembus ke punggung.
“Ada luka di leher dan juga di dagu, dan punggung. Luka paling parah di leher bagian bawah tembus sampai punggung,” kata Istiqomah.
Meski demikian, Istiqomah meminta wartawan untuk menunggu hasil lengkap otopsi, setelah diserahkan ke penyidik kepolisian.
“Lebih lengkapnya nanti ada laporan visum ke penyidik,” kata dia.
Sebelumnya, polisi telah menetapkan tersangka Wahudin yang tak lain adalah anak kandung korban. Wahudin diduga mengalami gangguan kejiwaan.
• Ayah Tiri Biarkan Bayi 3 Tahun Mandi Sendiri hingga Meninggal di Bak Mandi, Ada Luka Lainnya
Meski demikian, pihak kepolisian masih melakukan observasi kejiwaan pelaku.
Nugroho mengatakan, pelaku kerap bolak-balik ke rumah sakit untuk pemeriksaan kejiwaan.
Kronologi Anak Bunuh Ayah
Pembunuhan ini terjadi di kediaman mereka di RT 01 RW 02 Desa Kendayakan, Kecamatan Warureja, Selasa (29/10/2019) sore.
Pelaku yakni Wahudin (28) saat itu tengah geram dengan korban, Rahadi (58) yang disebut pelaku memiliki kekasih selain ibunya.
Pelaku lantas kesal dan membunuh korban dengan memakai prengkul atau biasa disebut kampak yang besar.