Fadli Zon Sebut Stafsus Jokowi Pajangan: Harusnya Ali Mochtar Ngabalin, Sudah Mati-matian Berjuang
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon mengatakan bahwa tak ada hebatnya posisi staf khusus presiden maupun wakil presiden.
Penulis: Roifah Dzatu Azmah | Editor: mohamad yoenus
"Jadi tidak boleh ada opini yang berbeda."
• Arief Puyuono Kritik Respons Stafsus soal Grasi Jokowi untuk Annas Maamun: Ini Jubir Model Apaan?
"Coba bayangkan misalnya, terhadap satu masalah tiba-tiba muncul staf khusus wakil presiden ngomong A, staf khusus wakil presiden ngomong B, karena belum ada koordinasi," jelasnya.
"Padahal, hal seperti itu tidak boleh terjadi."
Ia lantas bercerita pernah diundang di kesekretariatan wakil presiden dan mengajukan pertanyaan.
"Padahal saya pernah diundang kesekretariatan wakil presiden. Apakah itu butuh kesekretariatan sendiri? Enggak, karena harusnya itu menyatu dengan presidennya," katanya.
"Sehingga gerak langkah presiden dan wakil presidennya itu sekali seirama termasuk stafnya," kata Refly menutup statementnya.
Lihat videonya dari menit ke 4.42:
Dikutip dari Kompas.com, berikut staf khusus presiden dan wakil presiden:
Staf Khusus Presiden
Ketujuh Staf Khusus Presiden tersebut adalah:
1. Putri Indahsari Tanjung - (CEO dan Founder Creativepreneur)
2. Adamas Belva Syah Devara - (Pendiri Ruang Guru)
3. Ayu Kartika Dewi - (Perumus Gerakan Sabang Merauke)
4. Angkie Yudistia - (Pendiri Thisable Enterprise, kader PKPI, difabel tuna rungu)
5. Gracia Billy Yosaphat Membrasar - (CEO Kitong Bisa, peraih beasiswa kuliah di Oxford)