Sebut Wajar Susi Marah saat Natuna Diusik, Dedi Mulyadi: Dia Punya Hubungan Emosional dengan Laut
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi mengaku memahami kemarahan Susi Pujiastuti saat Laut Natuna diusik.
Lalu kapal vietnam menggunakan trawl atau pukat harimau yang menjaring ikan sampai ke yang paling kecil seperti rica-rica.
Padahal rica-rica itu untuk pakan lobster. Bahkan hampir saja rica-rica juga diekspor ke negara lain sehingga lobster kita akan berkurang.
• Tolak Negosiasi, Mahfud MD: Kalau Kita Berunding Berarti Kita Mengakui Perairan Natuna Jadi Sengketa
Penyelundupan
Yang paling miris, Dedi mengaku baru mendapat informasi ada penyelundupan kepiting bertelur ke Malaysia.
Kemudian di Malaysia, kepiting itu dilepas di hutan bakau lalu berkembang.
"Malaysia akhirnya bisa menjual kepiting ke pasar-pasar internasional," tandasnya.
Masih menurut Dedi, Indonesia terus merugi karena tidak memiliki mental kecintaan terhadap negara.
Bangsa ini baru memiliki sikap patriotisme dan kecintaan terhadap negara itu berupa formalstik dan simbolistik.
"Belum pada sikap substantif," kata Dedi.
Cinta, menjaga dan membela laut
Sementara Susi Pujiastuti dinilainya sudah memiliki sikap substantif terkait kecintaannya terhadap Indonesia. Makanya, Susi selalu menjaga dan membela laut.
"Makanya, saya dulu meyebut Bu Susi itu adalah ratu laut, sekarang tambah jadi ratu samudera," kata dia.
• Natuna, Kritik Susi, hingga Riuhnya Tagar 'NatunaBukanNacina' di Twitter
Dedi menyebut orang kalau sudah memiliki ikatan psikologis dengan laut, maka ketika laut itu diganggu maka dia akan menangis dan marah. Ikatan itulah yang dimiliki Susi.
"Falsafah alam seperti itu bukan hal baru di Indonesia. Misalnya di Jawa, ingat hikayat Dewa Ruci yang memiliki makna terdalam bahwa kalau ingin membangun bangsa itu, dua hal yang harus dijaga, yakni laut dan gunung," katanya. (Kompas.com/Kontributor Karawang, Farida Farhan)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Dedi Mulyadi: Wajar jika Susi Pudjiastuti Marah karena Natuna Diusik