ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Cerita Nelayan Perang Semalaman dengan Kapal Asing di Natuna: Saya Ketakutan, Enggak Ada Pengaman

Polisi Perairan (Coast Guard) China ke perairan Natuna yang merupakan wilayah Indonesia, menjadi perbincangan yang ramai dibahas.

Editor: mohamad yoenus
Tangkap Layar YouTube KompasTV
Inilah momen KRI Tjiptadi-381 mengusir kapal Coast Guard China untuk keluar ke wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Internasional Laut Natuna Utara. Peristiwa ini terjadi pada 30 Desember 2019. Sebelumnya, China Coast Guard tengah mengawal aktivitas perikanan. 

Simak selengkapnya berikut ini:

 

Cerita Dedi, nelayan Natuna yang diusir Coast Guard China

Dilansir dari Tribunnews.com, Dedi, Nelayan Indonesia yang melaut mencari ikan di perairan Natuna sejak 2004 mengaku sering mendapat teror dari kapal China serta kapal asing lain.

Dedi mengaku intensitas kapal asing yang masuk perairan sempat berkurang pada beberapa tahun lalu, namun kembali banyak mulai tahun 2019.

Ia mengaku tak tahu penyebab banyaknya kapal asing masuk di perairan Natuna.

"Setahu saya tahun 2000an itu lebih banyak, tapi waktu tahun 2018, tahun 2017 itu sudah berkurang, tapi ini tahun 2019 mulai lagi," tutur Dedi saat berbicara di acara Mata Najwa, Rabu (8/1/2020)

Dedi menyebut untuk saat ini perairan Natuna agak rawan bagi dirinya serta Nelayan lainnya.

Dedi terakhir berjumpa dengan nelayan China serta kapal Coast Guard-nya pada 26 oktober 2019, saat itu ia diusir oleh kapal Cost Guard China.

Padahal berdasar titik koordinat yang ia pantau, kapalnya masih berada di perairan Indonesia.

"Dia mau mepet kapal saya, jadi saya minggir, tapi saya lari dengan pelan saja," tutur Dedi.

Dedi juga mengaku, tak hanya kapal China yang memasuki peraian Natuna, namun juga kapal Vietnam.

"Kalau China itu kapal Besi, kalau Vietnam kapal Kayu," ucapnya.

Nelayan Natuna, Dedi saat menjadi narasumber di acara Mata Najwa Trans 7 pada Rabu (8/1/2020).
Nelayan Natuna, Dedi saat menjadi narasumber di acara Mata Najwa Trans 7 pada Rabu (8/1/2020). (Youtube Najwa Shihab)

Dedi mengaku biasa melaut hanya seorang diri dengan kapalnya yang bermuatan sekitar 7 ton.

Ia sering berhadapan dengan kapal asing yang lebih besar dengan muatan mencapai 50 hingga 100 ton.

Ia juga pernah diusir oleh kapal Cost Guard Vietnam saat berada di perairan Natuna.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved