ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Cerita Nelayan Perang Semalaman dengan Kapal Asing di Natuna: Saya Ketakutan, Enggak Ada Pengaman

Polisi Perairan (Coast Guard) China ke perairan Natuna yang merupakan wilayah Indonesia, menjadi perbincangan yang ramai dibahas.

Editor: mohamad yoenus
Tangkap Layar YouTube KompasTV
Inilah momen KRI Tjiptadi-381 mengusir kapal Coast Guard China untuk keluar ke wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Internasional Laut Natuna Utara. Peristiwa ini terjadi pada 30 Desember 2019. Sebelumnya, China Coast Guard tengah mengawal aktivitas perikanan. 

TRIBUNPAPUA.COM - Konflik antara Indonesia dengan China tengah menjadi perbincangan hangat.

Hal itu bermula dari masuknya Polisi Perairan (Coast Guard) China ke perairan Natuna yang merupakan wilayah Indonesia.

 

Dengar Senjata Kabakamla untuk Usir Kapal China di Natuna, Najwa Shihab Kaget: Gimana Mau Mepet Pak?

Rupanya ini bukanlah kali pertama ada kapal asing yang masuk ke wilayah perairan Indonesia.

Rasmijan mengungkapkan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada tahun 1994.

Kala itu ia tengah berlayar untuk menangkap laut di perairan Natuna.

"Tahun 1994 saya beroperasi di Natuna, terjadi bentrok fisik karena terlalu banyaknya kapal Taiwan yang dia pakai alat tangkapnya trol, pada waktu itu saya alat tangkapnya purse seine," ungkap Rasmijan yang dilansir dari tayangan Youtube Najwa Shihab.

Rasmijan menjelaskan bentrokan bermula karena kapal Taiwan tersebut menggunakan alat tangkap berupa trol.

Trol tersebut menyangkut ke purse seine yang Rasmijan gunakan untuk menangkap ikan.

"Purse seine itu kan pake rumpun, jangkar kalau siang, lha dia (kapal Taiwan pakai) trol kan narik terus, rumpun dan jangkar saya ketarik sampai dibawa ke barat terus," jelasnya.

Bentrokan itu sendiri terjadi setelah kapal Taiwan mengangkat trolnya yang menyebabkan kapal tersebut memepet kapal Rasmijan.

Ia mengatakan bahwa dalam bentrokan itu, Rasmijan menggunakan botol-botol minuman dan es batu yang dibawanya.

"Bentrok fisik, karena itu udah mepet, kita nggak bawa alat apa-apa hanya ada botol minuman kemasan, dipecah dan lempar (ke kapal asing)," terangnya.

"Kehabisan botol, langsung bongkar es, es dipukuli dengan palu kayu langsung buat lempar-lempar," sambungnya.

Sikap Prabowo saat Debat dan Komentari Natuna Dibandingkan, Fadli Zon Tanggapi: Kita Harus Realistis

Rasmijan juga menceritakan bahwa nahkoda dari kapal Taiwan itu membawa senjata berupa pistol.

Meski begitu, pistol tersebut tidak digunakan untuk menembak.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved