Cerita Nelayan Perang Semalaman dengan Kapal Asing di Natuna: Saya Ketakutan, Enggak Ada Pengaman
Polisi Perairan (Coast Guard) China ke perairan Natuna yang merupakan wilayah Indonesia, menjadi perbincangan yang ramai dibahas.
Beruntung Dedi saat itu bertemu dengan kapal tentara Indonesia dan merasa aman karena sudah diiringi sampai daratan.
"Itu kejadiannya jam 6 pagi, begitu saya jumpa sama kapal perang Indonesia, saya dibantu, saya diiringi keluar," tutur Dedi.
Dedi menyebut bahwa para nelayan asing jika mencari ikan menggunakan pukat Harimau.
Berbeda dengan nelayan Indonesia yang mencari ikan dengan pancing ulur.
Dedi berharap patroli di peraiaran Natuna dapat diperkuat lagi, sehingga Nelayan Indonesia dapat tenang jika mencari ikan disana.
"Harapan saya itu kalau bisa di Natuna itu ditambahkan masalah patrolinya itu, dan kapal perang itu ditambah, kalau bisa patroli di Natuna Utara itu kalau bisa 24 jam," ucapnya. (TribunPalu.com/Clarissa Fauzany) (Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunpalu.com dengan judul Rasmijan, Nelayan yang Pernah 'Perang Botol' dengan Kapal Taiwan di Natuna: Keamanan Harus Dijaga