Virus Corona Bukan Musuh, Jokowi: Tapi Rasa Cemas, Rasa Panik dan Rasa Takut
Presiden Joko Widodo meminta masyarakat tak khawatir berlebihan dengan Virus Corona atau penyakit Covid-19 yang ditimbulkannya.
TRIBUNPAPUA.COM - Presiden Joko Widodo meminta masyarakat tak khawatir berlebihan dengan Virus Corona atau penyakit Covid-19 yang ditimbulkannya.
Jokowi menilai, saat ini musuh utama masyarakat justru bukan Virus Corona itu sendiri, melainkan rasa takut dan cemas yang berlebihan.
• 59 Warga Papua Dalam Pantauan Terkait Virus Corona, Pasien dari Dua Wilayah
"Sebetulnya musuh terbesar kita saat ini adalah bukan Virus itu sendiri, tapi rasa cemas, rasa panik, rasa ketakutan, dan berita-berita hoaks serta rumor," ujar Jokowi sebagaimana dikutip dari siaran pers resmi Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/3/2020).
Ia mengatakan, masyarakat harus berpegang pada fakta dan informasi yang benar untuk menyikapi penyebaran Virus Corona.
Menurut Jokowi, sejatinya banyak kasus menunjukkan pasien yang tertular Virus Corona dapat disembuhkan.
" Virus Corona dari data yang saya terima, 94 persen lebih penderitanya dapat disembuhkan," kata Jokowi.
• PMI Luruskan soal Viral Surat Edaran 65 Warga Jatim Suspect Corona: Salah Ketik, Mereka Semua Sehat
Ia pun meminta seluruh warga masyarakat membangun solidaritas bersama dan bergotong royong untuk menghindari penularan Virus Corona.
Jokowi juga mengimbau masyarakat menjalankan pola hidup sehat dengan mencuci tangan dan tak sering menyentuh mata, hidung, dan mulut.
"Jangan lupa untuk mencuci tangan dengan air yang mengalir dan sabun," kata Presiden Jokowi.
Update Korban Virus Corona
Lebih dari separuh pasien yang terinfeksi Covid-19 sembuh.
Angka pasien yang sembuh di seluruh dunia pun terus bertambah.
Hingga Kamis (4/3/2020), jumlah pasien yang sembuh sedikitnya 53.688 orang.
Jumlah pasien sembuh itu bertambah lebih kurang 2.700 orang dalam waktu 24 jam.
• 64,7 Persen Pasien Infeksi Virus Corona di China Dinyatakan Telah Sembuh
Sementara total orang yang terinfeksi ada 95.481 orang dengan angka kematian 3.286.