Miliki Gejala Berbeda, Cerita Pasien Positif Corona: Tak Bisa Mendengar hingga Mencium Bau
Seorang wanita berusia 20 tahun menceritakan soal penyakit corona virus (Covid-19) yang dideritanya.
"5 - 13 Maret: Seperti yang diberitahukan kepada saya, saya tetap berada di karantina sendiri selama beberapa hari ini," tulis tweet berikutnya.
"Aku hanya berhubungan dengan dua orang."
Bahkan saat Julia diperiksa kesehatannya, dirinya dan dua orang didekatnya tak ada gejala yang harus diperhatikan.
Dirinya hanya menerima diagnosis sakit batuk.
Hingga akhirnya setelah adanya upaya pengobatan indera pendengaran, rasa, dan bau akhirnya kembali.
Pada hari Jumat 13 Maret 2020, Julia pun melakukan tes Virus Corona.
Ini bukan rencananya, jelasnya, melainkan konsekuensi dari memiliki anggota keluarga yang bekerja di sektor kesehatan, yang ingin dia yakin dia baik-baik saja sebelum kembali bekerja.
Julia mengatakan bahwa dia mendapat telepon pada 14 Maret 2020, memberitahukan bahwa dia telah dites positif untuk Covid-19.
"Rahangku patah," ujarnya.
"Bagaimana saya positif? Saya tidak memiliki gejala di berita, saya disembuhkan oleh dokter, dan tidak ada yang peduli."
Diceritakan di atas pihak bea cukai pun tak bertanya memdetail soal dirinya saatberada di bandara, padahal Julia datang dari negara beresiko tinggi.
Melalui tweetnya dirinya menekankan bahwasanya untuk positif Corona, tidak selalu melalui gejala yang sudah banyak diberitahukan.
"Dan Anda TIDAK harus memiliki gejala untuk menjadi positif. Satu-satunya gejala saya yang serupa adalah demam."
Julia berkata dia tidak tahu bagaimana dia terinfeksi.
Dia mendesak orang lain untuk belajar dari pengalamannya.