Virus Corona
Kisah Sedih Jenazah Positif Corona Tertahan 24 Jam di Ambulans, Kapolres Turun Tangan Bujuk Warga
Seorang warga yang meninggal karena positif Corona saat dikarantina di salah satu rumah sakit swasta sempat tertahan di mobil ambulans selama 24 jam.
Satu diantaranya pasien berstatus positif yang meninggal itu sempat ditolak jenazahnya oleh pihak rumah kremasi, sampai akhirnya diyakinkan lewat protokol cegah penyebaran Corona oleh Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya.
• Dekan FK UI Sebut Imbauan Jokowi untuk Cegah Corona Tak Efektif: Kondisi yang Memang Mencemaskan
"Ya, betul kita menerima kabar duka kembali dini hari tadi sekitar pukul 01.00 WIB, satu dari lima pasien positif meninggal saat menjalani perawatan di salah satu rumah sakit. Sebelumnya, 1 status PDP Corona dalam perawatan pun meninggal dunia. Jadi jumlah meninggal akibat Corona di Kota Tasikmalaya sudah dua orang," jelas Juru Bicara Tim Krisis Center Covid-19 sekaligus Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, Minggu (29/3/2020).
Uus menambahkan, pihaknya membenarkan sempat adanya penolakan jenazah positif Corona yang hendak di kremasi oleh rumah kremasi yang berlokasi di Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya.
Sampai Sabtu 28 Maret 2020 kemarin, tercatat pasien terkonfirmasi positif covid-19 meningkat drastis menjadi 5 kasus, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 11 orang dan 271 orang dalam pemantauan (ODP).
Dari jumlah tersebut diketahui 4 orang PDP telah dinyatakan sembuh dan 38 orang berstatus ODP terkonfirmasi selesai bisa pulang kembali ke rumahnya masing-masing setelah dirawat intensif. Sementara dua diantaranta berstatus PDP dan positif Corona diketahui meninggal dunia.
(Kompas.com/ Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Pilu Jenazah Positif Corona di Tasikmalaya: Ditolak Warga, 24 Jam Tertahan di Ambulans"