Virus Corona
Refly Harun Melihat Pemerintah Punya Ketakutan Sendiri soal Wabah Virus Corona: Enggak Beralasan
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun menanggapi sikap pemerintah dalam menangani wabah Virus Corona.
Bahkan, ia menyebut pemerintah terlalu berhitung pada nyawa manusia yang direnggut oleh virus tersebut.
"Saya juga mengkritik pemerintah pusat yang menurut saya terlalu berhitung terhadap nyawa manusia," jelas Refly.
Refly menduga, pemerintah kini juga merasa ketakutan jika wabah Virus Corona bakal menimbulkan kerusuhan masyarakat.
"Pemerintah sendiri punya ketakutan yang menurut saya enggak beralasan, yaitu ketakutan terjadi kerusuhan," ucapnya.
"Masa pemerintah yang kemudian mengampanyekan 'Awas loh nanti ada kerusuhan'."
Simak video berikut ini menit ke-3.53:
Komentar Anies Baswedan
Di sisi lain, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan angkat bicara soal banyaknya korban akibat wabah Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Anies Baswedan menyatakan pemerintah perlu bertindak cepat sebelum Virus Corona semakin memakan banyak korban.
Ia bahkan mengaku sudah sangat ingin bergerak cepat untuk memutus rantai penularan Virus Corona.
Melalui tayangam 'AIMAN' Kompas TV, Senin (6/4/2020), Anies Baswedan mulanya mengimbau semua pihak untuk tak menganggap remeh Virus Corona.
Sebab, menurutnya hingga kini bahkan belum ada satu pun pihak yang bisa mengontrol penyebaran virus yang berasal dari Wuhan, China itu.
"Tapi intinya adalah kita perlu bertindak cepat, kita perlu sadar ini urgent," ucap Anies.
"Kita enggak boleh menganggap ini sebagai persoalan normal, kita tidak ada dalam situasi di bawah kontrol kita."
Karena itu, Anies menyebut kecepatan penanganan Virus Corona akan sangat berdampak pada jumlah korban.
Terkait hal itu, ia pun menyinggung sejumlah korban tewas akibat terinfeksi Virus Corona.
• Update Virus Corona di Papua: 2 Pasien Meninggal dalam 2 Hari, Satu di Antaranya PDP asal Mimika
"Penyebaran virus ini di luar kontrol kita, kecepatan kita bergerak akan menentukan seberapa banyak orang yang akan tertular, seberapa banyak orang yang nanti harus dirawat," jelas Anies.