ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Virus Corona

Refly Harun Melihat Pemerintah Punya Ketakutan Sendiri soal Wabah Virus Corona: Enggak Beralasan

Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun menanggapi sikap pemerintah dalam menangani wabah Virus Corona.

(KOMPAS.com/Haryantipuspasari)
Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (3/8/2019). 

TRIBUNPAPUA.COM - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun menanggapi sikap pemerintah dalam menangani wabah Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com, Refly Harun melihat bahwa pemerintah terlalu berhitung pada nyawa manusia yang menjadi korban virus dengan nama lain Covid-19 itu.

Terkait hal itu, ia lantas menyinggung soal peluang kerusuhan akibat Virus Corona yang membuat pemerintah ketakutan. 

Hal itu disampaikannya melalui tayangan 'FAKTA' dalam kanal YouTube Talk Show tvOne, Senin (6/4/2020). 

Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun dalam saluran YouTube Talk Show tvOne, Senin (6/4/2020).
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun dalam saluran YouTube Talk Show tvOne, Senin (6/4/2020). (YouTube Talk Show tvOne)

Pada kesempatan itu, Refly menyebut pemerintah seharusnya memberikan kenyamanan dan ketenagan bagi warga yang panik menghadapi Virus Corona.

Ia pun menyinggung soal pemenuhan kebutuhan warga oleh pemerintah.

"Kan enggak begitu harusnya, mestinya pemerintah mengamankan, menenangkan bahwa 'Kita akan mulai memerangi Covid-19," kata Refly.

Nekat Makan Bersama saat Ada yang Terinfeksi, 40 Tenaga Medis Magang di Jepang Positif Virus Corona

"'Semua di rumah kecuali petugas, selama 14 hari mereka yang keluar rumah akan kami tindak tegas, segala kebutuhan Anda akan kami penuhi'."

Refly menambahkan, pemerintah pusat bahkan bisa meminta bantuan daerah untuk memenuhi kebutuhan warganya masing-masing.

Yang terpenting menurutnya, pemerintah terlebih dulu menenangkan warga menghadapi wabah Virus Corona yang sudah menelan ratusan nyawa.

"Yang penting deklarasi dulu, lalu kemudian minta bantuan pada pemerintah daerah masing-masing agar pemerintah daerah juga menyuplai itu," ujar Refly.

"Penting data disuplai, penting makanan disuplai dan lain sebagainya kalau kita melihat nyawa itu lebih penting dari apapun."

Sebelumnya, Refly juga menyinggung soal pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta.

Meksipun PSBB telah disetujui Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Refly menyebut pemerintah perlu melakukan penanganan terhadap warga DKI Jakarta yang sudah terinfeksi Virus Corona.

"Tapi orang DKI sudah ada yang terpapar virus ini. Nah mereka yang terpapar virus ini harus diisolasi, ada karantina sendiri," kata Refly.

"Entah itu barangkali karantina rumah, karantina di rumah sakit, istilahnya bukan karantina rumah sakit sih, mereka diisolasi di rumah sakit atau di rumah."

Terkait hal itu, Refly lantas secara gamblang menyampaikan kritikannya pada pemerintah pusat soal penanganan Virus Corona.

Disebut Tak Transparan soal Corona, Achmad Yurianto: Data Kami dari Laboratorium yang Ditunjuk

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved