Virus Corona
Dokter IDI Jelaskan Asap Rokok Bisa Memungkinkan Penuralan Virus Corona: Bisa Jadi Sumber
IDI, Adib Khumaidi mengungkapkan bahwa asap rokok juga bisa menjadi sumber penularan Covid-19 atau Virus Corona.
Angka infeksi pasien Virus Corona di Indonesia terus meningkat.
Terkait itu, anggota Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, dr. Fariz Nurwidya, mengimbau masyarakat untuk tidak merokok.
Hal tersebut disampaikan dr. Fariz Nurwidya saat menjadi narasumber di acara Realita TV yang tayang pada Selasa (17/3/2020).
Fariz mulanya mengatakan bahwa masyarakat kini harus menerapkan pola hidup sehat dan bersih.
"Ya kan ada pedoman hidup bersih dan sehat (PHBS), itu harus dipahami gerakan masyarakat sehat," kata Fariz.
Satu di antara menjalankan PHBS adalah tidak merokok.
Adanya pandemik Covid-19 menjadi momentum yang tepat bagi perokok untuk berhenti.
"Itu hal-hal yang dasar, sekarang saja kita masih belum selesai dengan merokok, di tengah pandemi seperti ini masih banyak orang yang merokok."
"Jadi ini momentum sebetulnya untuk masyarakat, tidak ada alasan yang lebih baik dibandingkan hari ini untuk berhenti merokok, jadi kita sudah semua posisinya," kata Fariz.
• Kapal Pesiar Misterius Melintas di Perairan Raja Ampat saat Corona Merebak hingga Buat Heboh Warga
Saat ditanya mengenai merokok justru dapat menangkal Virus Corona, Fariz langsung membantahnya.
Pasalnya, merokok itu bisa menurunkan daya tahan saluran pernafasan.
"Sama sekali tidak, karena jelas asap rokok menurunkan daya tahan di saluran nafas, kalau daya tahan saluran nafasnya turun infeksinya gampang terjadi, gampang masuk," jelasnya.
Selain hindari rokok, Fariz juga meminta masyarakat untuk beristirahat yang cukup.
Cuci tangan juga diharuskan dengan enam langkah sesuai anjuran WHO (World Health Organization).
"Kemudian kita harus istirahat cukup, cuci tangan dengan air mengalir 40 sampai 60 detik atau dengan handraft yang 20 sampai 30 detik, langkah-langkahnya harus jelas, enam langkah itu," lanjutnya.
Kemudian, dia juga meminta agar masyarakat jangan berlebihan soal herbal atau empon-empon bisa menyembuhkan Virus Corona.
Pasalnya, jika berlebihan maka itu bisa merusak liver dan ginjal.
Faris justru menyarankan masyarakat untuk mengonsumsi mikronutrient dan vitamin yang teruji klinis mengobati infeksi.