ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Virus Corona

Ini Data Perkembangan Infeksi Virus Corona di Dunia, dalam 12 Hari Naik dari 1 Juta ke 2 Juta

Kasus Virus Corona atau dengan nama lain Covid-19 pertama kali dilaporkan terdeteksi di Wuhan, China, pada 31 Desember 2019.

YONHAP/AFP
Para pekerja medis yang mengenakan alat pelindung memindahkan seorang suspect pasien virus korona (C) ke rumah sakit lain dari Rumah Sakit Daenam di mana total 16 infeksi sekarang telah diidentifikasi dengan virus corona COVID-19, di daerah Cheongdo dekat kota tenggara Daegu pada 21 Februari 2020 Kasus coronavirus Korea Selatan hampir dua kali lipat pada 21 Februari, naik di atas 200 dan menjadikannya negara yang paling parah terkena dampak di luar China ketika jumlah infeksi yang terkait dengan sekte keagamaan meningkat. 

TRIBUNPAPUA.COMKasus Virus Corona atau dengan nama lain Covid-19 pertama kali dilaporkan terdeteksi di Wuhan, China, pada 31 Desember 2019.

Kini, setelah lebih dari 100 hari, Virus Corona jenis baru penyebab Covid-19 tersebut telah menyebar ke hampir seluruh negara di dunia.

Paa Rabu (15/4/2020), kasus infeksi Virus Corona memasuki angka 2 juta orang.

Hingga hari ini, Kamis (16/4/2020) pagi, melansir data Worldometers, kasus Covid-19 tercatat 2.081.733 kasus.

Dalam dua pekan ini terjadi penambahan kasus yang signifikan, lebih dari 1 juta kasus.

Diledek Teman Bawa Virus, Petugas Pemakaman Pasien Corona Jawab Santai: Saya Justru Lebih Sehat

Kasus infeksi Virus Corona dilaporkan menyentuh angka 1 juta kasus pada 3 April 2020. 

Berselang 12 hari, kasus naik menjadi dua kali lipat.

Berikut perkembangan data kasus Virus Corona pada 3 April 2020 dan 16 April 2020:

  • 3 April 2020
    Kasus infeksi: 1.013.709 orang
    Meninggal dunia: 52.975 orang
    Pasien sembuh: 212.015 orang 
  • 16 April 2020
    Kasus infeksi: 2.081.733 orang
    Meninggal dunia: 134.499 orang
    Pasien sembuh: 509.858

Melihat perkembangan kasus Covid-19, WHO telah mengingatkan negara-negara yang memberlakukan kuncian untuk tak terburu-buru melakukan pelonggaran atau mengakhiri lockdown.

Mengutip pemberitaan Kompas.com, Sabtu (11/4/2020), Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengingatkan bahwa Covid-19 bisa "bangkit mengerikan" jika lockdown dicabut terlalu cepat.

Ia menekankan, setiap negara harus berhati-hati jika ingin mencabut aturan penguncian.

Curhat Anak Pasien Positif Corona yang Sudah Meninggal: Jalan Rumah Ditutup, Blok Lain Gak Gitu

Kasus di AS naik signifikan

Amerika Serikat mencatatkan kenaikan kasus infeksi Virus Corona yang cukup signifikasi. Awal April lalu, AS melaporkan 243.970 kasus dan angka kematian 5.883 orang.

Data terakhir, kasus di AS mencapai 644.025 dengan 28.517 orang meninggal dunia.

Dengan angka ini, lebih dari 30 persen kasus Covid-19 berada di AS. New York merupakan kota di AS dengan angka kasus tertinggi.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved