ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Virus Corona

Percakapan Rahasia Pejabat China soal Corona Bocor, Ungkap Seharusnya Ribuan Orang Bisa Selamat

Dalam isi telepon tersebut, mengatakan bisa saja menyelamatkan nyawa ribuan orang jika diumumkan lebih awal.

AFP/YONHAP/SOUTH KOREA OUT
Para petugas dilengkapi pakaian pelindung menyemprotkan cairan desinfektan di sebuah pasar di daerah Daegu, Korea Selatan, menyusul meluasnya wabah virus corona di negara itu, Minggu (23/2/2020). Penyebaran virus corona hingga hari ini, Senin (24/2/2020), semakin menunjukkan peningkatan di sejumlah negara, seperti Italia, Iran, dan Korea Selatan. 

Ketika pihak berwenang di Wuhan menekan peringatan Li, otoritas kesehatan China diam-diam memobilisasi.

Curhat Anak Pasien Positif Corona yang Sudah Meninggal: Jalan Rumah Ditutup, Blok Lain Gak Gitu

Pada 15 Januari, atas instruksi Ma, CDC China memprakarsai respons internal "tingkat satu", tingkat respons paling ekstrem.

Pada minggu berikutnya, pejabat CDC dikirim ke seluruh negeri untuk melatih petugas kesehatan, mengumpulkan dana, mengumpulkan data tentang virus, dan mengawasi pengujian laboratorium.

Bandara dan stasiun bus dan kereta api di provinsi Hubei, tempat Wuhan berada, diperintahkan untuk memeriksa suhu orang.

Tapi di luar gelembung ini, lebih dari 1 miliar penduduk China dan seluruh dunia menjalani kehidupan mereka seperti biasa, tidak menyadari bencana yang akan datang.

Baca Juga: Dikecam Dunia Sebagai Tempat Lahirnya Virus Corona, WHO justru Mendukung Pasar Hewan di Wuhan Dibuka Kembali Dengan Syarat Ini

Presiden Donald Trump pada hari Selasa mengatakan ia akan menarik dana tahunan AS untuk WHO karena kurang meneliti respon China terhadap krisis virus corona.

Para pejabat WHO secara konsisten memuji tindakan China dalam mengatasi krisis.

Pada 29 Januari, direktur jendralnya, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan China “sebenarnya membantu mencegah penyebaran coronavirus ke negara lain.”

Hari itu, Michael Ryan, direktur eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO, mengatakan bahwa China melakukan hal yang benar dan bahwa WHO “tidak melihat kurangnya transparansi yang jelas.”

Sepanjang krisis virus corona, pihak berwenang di China berusaha menyensor informasi , membungkam wartawan, dokter, dan konten di internet yang mengkritisi negara.

WHO baru meenyatakan wabah koronavirus sebagai pandemi pada 11 Maret.

Pada hari Rabu, lebih dari 127.000 orang telah meninggal karena vi rus corona dan lebih dari 2 juta orang telah terinfeksi. 

(TribunJatim.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Telepon Rahasia Pejabat China Bocor ke Publik, Ribuan Orang Bakal Selamat Jika Diumumkan Lebih Awal

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved