ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Perjuangan ABK di Kapal China, Yuli Pernah Dipukuli ABK Lain karena Dapat Pujian Kapten Kapal

Yuli memulai petualangan hidup sebagai dengan mendaftar sebagai tenaga penangkap ikan dengan harapan meningkatkan taraf hidup.

(Dokumentasi Pribadi Yuli Triyanto) rief
Yuli saat menjadi ABK , memperlihatkan cumi cumi sebesar 80 kilogram hasil tangkapan di perairan Peru 

Selain itu, uang hasil kerja kerasnya juga habis untuk berobat kakaknya yang sakit.

"Lebih lebih potongan gaji yang tertahan di penyalur proses pencairannya lama," ujarnya.

Yuli menampik, anggapan pelaut itu pulang dengan uang banyak.

Cerita Pilu ABK Indonesia di Kapal China, Tidur Hanya 3 Jam hingga Minum Sulingan Air Laut

Dia merasa lebih beruntung karena meskipun tak dibayar penuh, pihak penyalur masih bertanggung jawab untuk mentransfer gajinya melalui rekening.

"Banyak kawan dan kenalan saya yang tertipu penyalur. Bertahun-tahun susah payah memeras keringat tak menghasilkan apa apa." katanya menghela napas.

Saat Kompas.com bergurau dengan mengatakan dia sukses setelah melaut, Yuli pun kembali mengungkap kenyataan sisa hasil kerja selama dua tahun di lautan tidak cukup untuk membeli apa pun.

Rumah yang ditempatinya adalah warisan nenek. Mobil yang berjejer di luar rumahnya adalah hasil usahanya merintis rental mobil.

"Modal awalnya mobil satu, itupun masih menganggur. Jadi fasilitas yang saat ini saya nikmati justru hasil kerja setelah melaut. Hasil jadi ABK tak ada bekasnya," ujarnya lagi lagi tanpa senyum.

Dia hanya berharap, demi para penerusnya yang berminat mengadu nasib di kapal menjadi TKI hendaknya Pemerintah Indonesia yang melindungi hak hak warga negara sehingga tak mendapat perlakuan buruk dari orang asing.

Jangan lagi ada proses berbelit belit dalam penyaluran tenaga kerja.

Yuli juga berharap pengawasan terhadap proses percaloan di bidang tenaga kerja makin diperketat.

(Kompas.com/ Kontributor Demak, Ari Widodo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah ABK Asal Demak di Kapal China, Dianggap Orang Rendahan dan Gaji Tak Sesuai Kontrak"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved