Virus Corona
Indonesia Disebut Berpotensi Jadi Hotspot Baru Corona, Ahli: Memang Sudah seperti Hotspot Sekarang
Sebuah artikel yang dimuat di situs berita The Sydney Morning Herald menyebutkan bahwa Indonesia memiliki potensi untuk menjadi hotspot baru Covid-19.
Artikel berjudul “The world’s next coronavirus hotspot is emerging next door” tersebut menjabarkan beberapa bukti tertinggalnya Indonesia dari negara-negara lain di Asia Tenggara dalam memerangi Covid-19.
Tertulis bahwa mengutip situs Worldometer, Indonesia berada pada peringkat 163 dengan jumlah tes sebanyak 2.123 per 1 juta penduduk.
Penulis membandingkannya dengan Rusia yang berada pada peringkat 18, dengan 107.445 tes per 1 juta penduduk.
Sementara itu, AS berada pada peringkat 27 dengan 80.750 tes per 1 juta penduduk.
India lebih baik dari Indonesia. Negara di Asia Selatan tersebut menempati peringkat 138 dengan 4.530 tes per 1 juta penduduk.
Penulis juga menyebutkan bahwa Indonesia terlalu cepat membuka gerbang perekonomian terutama dari sektor pariwisata.
• Attack Rate Kota Surabaya Melonjak, Total Kasus Corona di Jawa Timur Tembus 10.092
Tanggapan ahli
Pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Dr Pandu Riono., MPH., Ph.D, menyebutkan bahwa kondisi Indonesia saat ini sudah mendekati hotspot baru.
“Memang sudah seperti hotspot sekarang,” ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (24/6/2020).
Menurut Pandu, tak ada yang salah dengan artikel yang dimuat di The Sydney Morning Herald.
Evaluasi penulis disebut komprehensif karena melihat keseriusan Indonesia dalam menangani pandemi, melaksanakan PSBB.
“Ini kekhawatiran negara tetangga, jangan dianggap menjelek-jelekkan Indonesia. Justru jadi suatu dorongan untuk Indonesia menangani Covid-19 dengan lebih baik,” tuturnya.
Pandu menyebutkan beberapa alasan Indonesia berpotensi menjadi hotspot baru virus corona yang menurutnya masuk akal.
“Pertama, angka kasus Covid-19 di Indonesia naik terus sementara negara lain mulai turun. Artinya, banyak daerah yang masih tinggi angka kasusnya,” papar Pandu.
• Korea Selatan Diyakini Masuki Gelombang 2 Virus Corona setelah Kurva Kasus Positif Sempat Melandai
Kedua adalah jumlah testing yang masih sedikit.