ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Ditanya soal Penyesalan Telah Bunuh Anaknya di Toren, Pelaku Menunduk: Waktu Malam Enggak Kepikiran

Hamid (25), tega membunuh anak tirinya sendiri AP (5) dengan cara menenggelamkan korban di tandon air.

(Tribun Jabar)
Ayah tiri bocah 5 tahun yang ditemukan tewas dalam tandon air, yakni Hamid kini ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi pada Senin (20/7/2020). 

Hanya saja rasa penyesalan itu datang satu hari setelah AP tewas dibunuhnya.

"Waktu malam enggak kepikiran," ungkap Hamid.

Atas aksinya tersebut, kini Hamid dijerat Pasal tentang tindak pidana pembunuhan terhadap anak di Undang-undang Perlindungan Anak, juncto Pasal 338 KUH Pidana tentang pembunuhan dengan masa hukuman 15 tahun penjara.

Diungkap Polisi, Pengakuan Ayah Tiri yang Bunuh Anaknya di Dalam Toren: Ingat Pas Ngangkat, Gak Ragu

Sebelumnya diberitakan, korban berinisial AP yang masih berusia lima tahun diketahui sudah menghilang sejak Kamis (17/7/2020), lalu ditemukan dalam kondisi tewas di tandon air pada keesokan harinya.

Ia tinggal di kontrakan bersama ibu kandungnya Asih, ayah tiri Hamid Arifin (25), dan dua paman tirinya RF (13) dan Ih (8).

Diketahui sehari-hari korban kerap pergi mengamen bersama keluarganya.

"Betul, korban sering mengamen dengan orang tuanya di Kota Bandung," ujar Kapolsek Cicalengka, Kompol Aep Suhendi, via ponselnya, Jumat (17/7/2020).

Simak video selengkapnya mulai menit ke-3.00:

Kronologi Adu Mulut Tersangka dan Korban

Diketahui bahwa tersangka pembunuh AP adalah Hamid, yakni ayah tirinya sendiri karena dipicu oleh cekcok mulut antara tersangka dan korban.

Dikutip dari YouTube KABAR SIANG, Senin (20/7/2020), Kapolresta Bandung, Kombes Pol Hendra Kurniawan awalnya menjelaskan soal hubungan antara tersangka dan korban.

Diketahui tersangka menikahi siri ibu kandung korban.

Hamid bersama ibu korban kesehariannya berkegiatan sebagai pengamen jalanan.

Sedangkan untuk dugaan eksploitasi anak, informasi lebih lanjut masih digali bersama unit P2TP2A.

Ia memaparkan bahwa semua berawal ketika pelaku pulang ke kontrakan lebih dulu dari pada istrinya atau ibu korban.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved