Jadi Buron Polisi, Anggota DPRD Dharmasraya Makan Gaji Buta Selama 6 Bulan
Oknum anggota DPRD Dharmasraya asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), B (34) yang menjadi buron polisi terancam di pergantian antar waktu (PAW).
TRIBUNPAPUA.COM - Oknum anggota DPRD Dharmasraya asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), B (34) yang menjadi buron polisi terancam di pergantian antar waktu (PAW).
Saat ini, Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB Sumatera Barat sedang memproses kasus tersebut.
"Kita sudah dapat surat dari DPRD Dharmasraya. Kalau memang harus di PAW, ya di PAW," kata Ketua DPW PKB Sumbar Anggia Ermarini yang dihubungi Kompas.com, Jumat (5/2/2021).
Anggia mengakui belum bisa berkomunikasi dengan B (34), namun pihaknya tetap mengedepankan asa praduga tidak bersalah.
"Pasti harus dikedepankan asas praduga tidak bersalah. Kita koordinasi dengan polisi," jelas Anggia yang merupakan anggota DPR RI ini.
• Diminta Diam dan Tak di Kantor Berbulan-bulan, Wakil Bupati di Aceh: Disuruh Menonton oleh Bupati
B sendiri sudah ditetapkan sebagai tersangka dan menjadi buronan polisi sejak Agustus 2020 lalu.
Sejak itu, B tidak masuk kantor namun tetap menerima gaji buta.
"Kita tahu dia tidak masuk kantor. Kita sedang dalam proses kasus itu," kata Anggia.
Sebelumnya diberitakan, seorang oknum anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Dharmasraya, Sumatera Barat, B (34) menjadi buron polisi.
B jadi buron sejak Agustus 2020 lalu dengan kasus penganiayaan yang menyebabkan salah seorang warga tewas.
"Betul dia masih buron, belum tertangkap. Kita masih melakukan pencarian," kata Kasat Reskrim Polres Dharmasraya, AKP Suryanto yang dihubungi Kompas.com, Kamis (4/2/2021).
• Minta Maaf Pukul Ketua RT, Anggota DPRD Jember Akui Sedang Buru-buru: Saya Merasa Sangat Bersalah
Suryanto mengatakan B merupakan anggota DPRD Dharmasraya periode 2019-2024 dan sejak buron tidak pernah masuk kantor.
Peristiwa berawal pada 21 Juni 2020 lalu, ketika seorang warga AR (23) dianiaya oleh sekelompok orang.
AR dituduh telah menjual anak di bawah umur ke Jambi sehingga membuat mereka marah.
AR kemudian dianiaya hingga tewas oleh 11 orang dan satu diantaranya adalah B.