5 Fakta Teror KKB di Papua, Datangi Rumah PNS Minta Makan hingga Tembak Warga Sipil
Aksi kelompok kriminial bersenjata ( KKB) d Intan Jaya, Papua membuat situasi mencekam, bahkan beberapa warga sipil dilaporkan terluka.
TRIBUNPAPUA.COM - Aksi kelompok kriminial bersenjata ( KKB) d Intan Jaya, Papua membuat situasi mencekam, bahkan beberapa warga sipil dilaporkan terluka.
Terakhir anggota KKB menembak Ramli (32) di Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua pada Senin (8/2/2021) sekitar pukul 17.30 WIT.
Ramli mengalami luka di pipi dan dia dievakusi ke Mimika untuk mendapatkan perawatan.
Selain itu 400 warga dari Kampung Bilogai mengungsi ke pastoram Gereja Katolik karena takut menjadi sasaran KKB.
• Gara-gara Ulah KKB di Intan Jaya dan Nduga, Anak-anak Tak Bisa Bersekolah dan Harus Ikut Mengungsi
Berikut 5 fakta teror KKB di Distrik Sugapa Intan Jaya, Papua:
1. KKB ancam bupati dan PNS di Intan Jaya
Sejak awal tahun 2021, roda pemerintahan di Kabupaten Intan Jaya tak berjalan lancar.
Bupati Intan Jaya dan para pejabatnya memilih meninggalkan Sugapa Ibu Kota Intan Jaya ke Nabire.
Mereka beralasan menyusun APBD 2021 karena di Sugapa tak ada fasilitas jaringan telekomunikasi.
Namun alasan utama adalah faktor keamanan. Bupati Intan Jaya Natalis Tabu mengaku diancam dan pernah ditembaki oleh KKB.
"Saya sempat juga bersama TGPF ditembaki KKB, tapi memang kalau malam (di Sugapa) saya tidak nyaman juga," kata dia.
Bukan hanya dirinya dan TGPF. Tabuni mengatakan jika pesawat yang ditumpangi oleh Wakapolda juga ditembaki oleh KKB.
"Jadi itu keadaan real yang terjadi, kami dengan TGPF saja ditembaki. Wakapolda naik pesawat saja ditembaki, itu di kota loh," sambung Natalis.
• TNI-Polri Baku Tembak selama Lima Jam dengan KKB, Siaga Satu di Puncak
2. Ancam PNS untuk minta bantuan
Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni mengatakan ketidaknyamanan juga dirasakan oleh seluruh ASN di daerah tersebut khususnya di Sugapa.